Useless Confession
Naruto ©️ Masashi Kishimoto
Genre: Romance, Hurt/Comfort
Cerita ini hanya untuk hiburan, seluruh isi dari karya ini hanyalah karangan dan fiksi semata.
Happy Reading〜🌻🌻🌻🌻🌻
‼️Trigger Warning‼️
Sudah satu minggu Hinata dirawat di rumah sakit. Kondisinya membaik, meski tak ingin dijenguk oleh orang lain sampai hari ini. Naruto, Kurenai dan Hanabi saling bergantian menemaninya di rumah sakit.
Pagi ini, Naruto menyelesaikan beberapa urusan di kantor Hokage, sementara Hinata ditemani oleh Kurenai. Wanita itu, duduk melamun di dekat jendela.
"Kurenai-sensei, aku ingin potong rambut." Ujar Hinata di sela lamunannnya.
"Apa sudah waktunya untuk merapikan ujung-ujungnya?" Tanya Kurenai sambil mengupas buah untuk Hinata.
"Aku ingin memotongnya sedikit lebih pendek." Timpal Hinata.
Kurenai terpaku sejenak.
"Kau yakin? Apa tidak sayang?"
Pasalnya, Hinata susah payah memanjangkan rambutnya. Selain itu, Kurenai juga tahu bahwa dengan rambut panjang, muridnya itu terlihat lebih percaya diri.
Hinata juga telah mempertahankan rambut panjangnya itu selama bertahun-tahun dengan rajin merawat, dan hanya memotong ujungnya saja itu mulai tumbuh lebih panjang dari keinginannya.
"Aku yakin." Jawab Hinata dengan singkat.
"Apa kita pergi ke salon saja hari ini?" Tawar Kurenai sambil tersenyum ke arahnya. Mungkin saja dengan perawatan diri, wanita itu bisa lebih rileks.
"Tidak perlu, Sensei saja yang melakukannya untukku." Tolaknya. Hal tersebut membuat Kurenai sedikit merasa kecewa.
"Apa benar tidak apa-apa?" Tanya Kurenai.
Lantas Hinata mengangguk.
"Tolong potong saja hingga sedikit di bawah bahu." Pintanya kemudian.
Lalu, dengan alat seadanya Kurenai memotong dan merapikan rambut Hinata. Sejujurnya, ia merasa sayang untuk melakukannya. Murid kesayangannya itu pandai merawat, rambutnya tebal berkilau, memanjang sampai pinggang.
Kurenai tak akan mengira bahwa akan melihat Hinata dengan rambut yang lebih pendek dari biasanya.
"Apa, masih tak ingin bicara dengan Naruto?" Tanya Kurenai ditengah aktivitasnya memotong rambut Hinata.
Tidak ada jawaban, Hinata hanya diam seribu bahasa.
"Kakashi bilang Naruto sudah menceritakan semuanya padanya. Kakashi juga sudah banyak memberi saran. Aku dengar Iruka juga mengomeli Naruto terus menerus, bahkan sampai sekarang." Terang Kurenai berusaha mencairkan suasana.
Namun Hinata masih bergeming.
"Kalau diam terus seperti ini, Naruto tidak bisa menjelaskan apapun, masalah kalian tidak akan selesai. Apa memang ingin membiarkannya berakhir seperti ini saja?" Tanya Kurenai lagi.
Kali ini, Hinata hanya menggeleng.
"Lebih baik dengarkan dulu penjelasannya. Mungkin memang tidak akan sepadan dengan apa yang kau rasakan selama ini, tapi bicarakan dulu dengannya baik-baik, lalu bukankah bisa ambil keputusan setelah itu?" Ujar gurunya tersebut memberi saran.
Hinata kembali terdiam, ia terlihat berpikir dan menimbang.
***
Sorenya, Naruto datang membawa baju ganti untuk sang istri. Saat sampai di ruang inap, dirinya mendapati Hinata sedang makan. Sedikit terkejut dengan penampilan barunya, Naruto duduk di dekat Hinata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Useless Confession
Fiksi PenggemarPerang Dunia Shinobi ke 4 telah usai. Banyak kisah yang tidak diungkapkan di dalam cerita utama. Banyak sisi yang tidak sempat bercerita tentang para tokoh utama. Seperti Naruto dan Hinata. Jika usaha untuk menggapaimu adalah sebuah kesalahan, apaka...