Bab 1

47 3 18
                                    

Selayang pandang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selayang pandang.

"Mutti" dan "Vati" adalah panggilan ibu dan ayah untuk anak-anak di Jerman. Biasanya, saat sudah beranjak dewasa, anak-anak ini akan mengubah panggilannya jadi Mama dan Papa.

Konteksnya sama seperti Mommy dan Daddy yang cenderung dipakai saat masih anak-anak, tapi begitu masuk usia remaja atau dewasa, panggilannya berubah jadi Mom dan Dad.

Sekian.

🔸🔸🔸

Anya memasang masker untuk menutupi wajahnya, berjaga-jaga agar cctv tak menangkap wajah dirinya. Ia berjalan melewati pintu kedatangan setelah lebih dari 15 jam terombang-ambing di atas langit. Penerbangan panjang dari Berlin ke Jakarta cukup menguras energinya. Saat ini, yang ia butuhkan adalah sebuah kasur empuk untuk tidur sepuasnya.

Diambilnya ponsel di saku luar tas ransel yang dikenakannya. Ia berjalan menuju pintu keluar bandara sambil membuka maps untuk mencari letak hotel yang sudah dipesankan untuknya.

Sungguh, ia kabur ke Indonesia hanya modal nekat. Bodoh? Jangan ditanya. Anya akan mengakui hal itu dengan kesadaran penuh. Namun, bukankah teknologi sekarang sudah sangat maju? Hidup di antah berantah seorang diri--asalkan ada internet untuk diakses--Anya yakin bisa survive. Cukup search, lakukan sesuai apa yang tertulis di artikel internet, dan walla! Semua masalah akan teratasi, kan?

Bruk!

Karena terlalu sibuk menunduk menatap ponselnya, Anya tak sengaja menabrak seorang pria yang berjalan di depannya. Ponselnya terlepas, jatuh membentur ubin. Ia buru-buru membungkuk dan seketika bisa bernapas lega melihat ponselnya masih menyala meski ada retak di salah satu sudutnya.

"Hape-mu nggak apa-apa?"

Pertanyaan itu menyadarkan Anya pada pria yang sudah ditabraknya. "Es tut mir leid--ah, maksudnya, maaf," ucap Anya seraya mendongak untuk menatap wajah pria tinggi di hadapannya.

"Kein Problem (Tidak masalah)," jawab pria itu. Meski menggunakan masker yang menutupi sebagian wajahnya, Anya bisa melihat senyum ramah dari matanya. "Geht's dir gut? (Kamu tidak apa-apa?)"

Anya tertegun sejenak mendengar pelafalan lelaki itu. "Ja, mir geht's gut. (Ya, aku baik-baik saja.)"

"Sie müssen vorsichtig gehen. (Kamu harus berjalan dengan hati-hati.)"

Anya mengangguk, mengucapkan permintaan maaf sekali lagi, kemudian pamit pergi. Ingat, ia tak boleh asal bicara dengan orang asing.

🔸🔸🔸

Ridan menyeret kopernya memasuki halaman rumah yang selama beberapa minggu ini ia tinggalkan. Guguran daun kering dari pohon yang berada di depan rumah terlihat memenuhi pekarangan. Debu pun tampak bertumpuk di lantai teras hingga Ridan yakin bisa membuat gambar hanya dengan mengusapkan jarinya di sana.

Secretly Looking at You (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang