Dua hari sebelumnya.
"Halo."
Suara di seberang sana membuat Ridan menarik napas. "Halo. Ini ... Ridan."
Ada jeda sekian detik sampai pria di ujung sana menyahut, "Apa Odet menemuimu?"
"Ya," jawab Ridan apa adanya.
"How is she? Is she okay?"
Ridan melirik pintu UKS yang tertutup. Ia tak tahu harus memberi jawaban menenangkan atau langsung bicara apa adanya tentang apa yang baru saja terjadi pada Anya.
Karena tak kunjung mendapat jawaban, Ludwig terdengar menghela napas. "Apa dia histeris tanpa sebab? Aku bisa mendengar suara hujan di sana."
Ridan menatap lapangan di hadapannya yang basah karena guyuran hujan deras. "Iya. Tapi sekarang sudah baik-baik saja."
"Terima kasih, Ridan."
Ridan mengangguk, meski tahu Ludwig tak akan bisa melihatnya. "Apa perlu membawanya ke dokter? Memberi obat? Atau melakukan sesuatu?"
"Tidak perlu. Sejauh ini kondisi Odet baik-baik saja. Obat yang selalu dia bawa juga hanya untuk berjaga-jaga. Selama Odet masih bisa mengontrol dirinya, artinya tidak akan ada masalah."
Ridan menghela lega. Namun, pertanyaan lain menyeruak. "Maaf kalau lancang, tapi ... sebenarnya apa yang terjadi?"
Butuh beberapa detik hingga Ludwig berkata, "Ini akan jadi cerita yang panjang."
Mungkin karena merasa butuh bantuan Ridan untuk menjaga sang putri, Ludwig akhirnya memilih untuk menceritakan semuanya, menceritakan tentang Anya yang pernah hilang saat masih berusia empat tahun.
Selama lima hari gadis itu menghilang, hingga akhirnya ditemukan di pinggiran ladang gandum yang jaraknya lima jam perjalanan dari Kota Berlin. Ia ditemukan oleh warga sekitar saat sedang sendirian memetik bunga liar. Pakaiannya lusuh dengan beberapa bercak darah yang sudah berubah warna. Saat coba ditanya, Anya mengatakan jika itu adalah darah kucing yang terluka karena diserang beberapa anjing.
Selebihnya, tak ada yang aneh. Anak itu bahkan tersenyum lebar saat keluarganya datang menjemput. Anya bercerita banyak hal dan menganggap bahwa dirinya baru saja melakukan petualangan yang menyenangkan bersama beberapa anak yang kemungkinan besar adalah anak jalanan. Anehnya, tidak ada anak jalanan di sekitar tempat Anya ditemukan.
"Kami pikir semua baik-baik saja, terlebih karena sikap Odet terlihat seperti biasa. Kami membawanya pulang tanpa mencari tahu lebih lanjut. Sampai beberapa hari setelahnya, saat hujan turun disertai kilat, tiba-tiba Odet berteriak histeris tanpa sebab. Karena khawatir, kami membawanya ke dokter, dan akhirnya disarankan pergi ke psikolog. Dari situ, kami mendapatkan jawabannya."
Ridan tak menyela, menunggu Ludwig melanjutkan ceritanya.
"Apa kamu ingat kalau Odet pernah menyebutmu beruang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Secretly Looking at You (END)
Romance"Ich liebe dich, Bapak Ridan." Tanpa malu, Anya mengucapkan hal itu. Ridan yang mendengarnya dibuat tertegun. Pasalnya, gadis remaja itu mengucap kata cinta padanya--guru yang memiliki perbedaan usia nyaris 20 tahun. "Dia lagi latihan buat drama...