Desahan di kamar sebelah Bab 39

39 2 0
                                    

Dua bulan telah berlalu Tika belum juga ada kabar, Dewa pun hanya lebih banyak diam dan sering duduk sendiri, jika di tanya tentang apapun dia hanya menjawab singkat.

"Papa harus semangat , apa papa gak sayang sama kami?, kata Kevin saat menemukan papanya duduk sendiri di teras belakang rumah mewah mereka, sementara Ana hanya menguping di dekat pintu.

"Papa sangat menyayangi kalian melebihi segalanya, tapi mama kalian adalah hidup papa, semangat papa dari sebelum kalian ada ".

"Kebahagiaan ini baru saja papa beri untuknya, dulu saat mamamu mengandungmu papa tidak ada disampingnya, papa terkurung di rumah iblis itu, tapi mamamu selalu berjuang untuk membebaskan papa sampai dia rela akan menukar nyawanya demi kebebasan papa".

"Saat usiamu satu tahun, papa gak tau kalo dia hamil lagi, dan saat papa tau ,papa memintanya untuk menggugurkan kandungan, karena saat itu papa gak punya uang, bahkan untuk makan besok papa gak punya".

"Tapi mamamu menolak keras sampai terjadi pertengkaran, dan papa menamparnya sampai bibirnya koyak, dan itu adalah penyesalan seumur hidup bagi papa, hingga adikmu Ana di lahirkan secara tradisional di hutan", cerita Dewa pada putranya.

"Di hutan, kenapa bisa mama melahirkan Ana di hutan?, tanya Kevin.

"Cerita yang sangat panjang Kevin, semua karena keserakahan om,tantemu, dan juga putranya Aldo, mereka menculik mama mu yang sedang hamil besar untuk dijadikan tumbal tapi alhamdulilah bisa selamat walaupun harus bertahan hidup selama empat bulan di hutan sampai melahirkan di sana", kata Dewa bercerita panjang lebar.

Ana yang mendengar itu langsung berlari ke kamarnya menagis ,menyesali perbuatannya dan niatnya untuk menjadi budak iblis itu.Dia berjanji akan ikut mencari mamanya.

_______________

'Hari ini aku akan kerumah tante akan pura-pura tidak tahu apapun tentang kejahatan mereka di masa lalu

"Tante", panggil ku begitu sampai di rumahnya di sebuah rumah kontrakan sederhana.

"Ana, tumben kamu datang pagi sekali?.

"Ya tante, aku cuma kepikiran mama entah di mana dia sekarang?.

"Ana sebenarnya tante dan paman mu Aldo juga ikut mencari mamamu tapi sampai saat ini belum dapat kabar ".

"Jadi tante juga bantu papa cari mama, makasih ya tante ", ungkap ku pura-pura, karena aku tahu tujuan tanteku sebenarnya cari mamaku hanya untuk menghancurkan papa ku, dan aku tidak akan pernah membiarkan itu terjadi.

"Ana kamu kapan datang?, tanya paman Aldo yang seusia papaku, dia sebenarnya ganteng tinggi atletis dan putih, tapi sayang sekali otaknya telah di cuci oleh orang tuanya.

"Ana kamu semakin cantik seperti Tika ibumu", kata paman Aldo yang sampai saat ini tidak mau menikah.

"Ibuku lebih cantik paman ", jawabku.

"Ya benar , tapi hatinya lebih cantik dan setianya yang membuat aku kagum, saat semua takut dan menjauhi  Dewa dia malah merangkulnya hingga membuat Dewa bangun menjadi manusia hebat ", kata paman Aldo sambil tersenyum miring.

"Paman kenal mamaku?.

"Hanya kenal sebentar, tapi paman tidak bisa melupakan mata coklat teduhnya, sangat teduh hingga nyaman untuk dipandang", jawab paman Aldo sambil sedikit termenung, mungkin paman Aldo pernah jatuh cinta pada mamaku.

"Mungkin itu sebabnya papaku sangat mencintai dan menyayangi mamaku", jawabku pada paman Aldo.

Paman Aldo kemudian melirik ke arahku dengan senyuman yang agak lain.

"Aku tidak bisa dengan Tika bagaimana kalau denganmu putrinya ?, kata paman Aldo mulai memegang lenganku dengan kasar membuat aku mulai takut.

Paman Aldo kemudian menyeretku ke dalam sebuah ruangan, mendorong tubuh kecilku keatas ranjang lusuh.

Aku tahu sekarang apa yang ada di dalam otak paman Aldo.

"Jangan paman, aku masih kecil", tangisku pecah di depannya.

"Kehancuran Dewa ada pada putrinya", kata Aldo sambil tertawa terbahak-bahak.

Next

Desahan di kamar sebelah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang