Desahan di kamar Sebelah Bab 46

44 2 0
                                    

Kondisi Ana semakin membaik, tapi dia jarang bicara, sering mimpi buruk dan tiba-tiba berteriak ketakutan.

"Aku mau pulang", kata Ana padaku, aku pun memandang ke arah Dewa.

"Papa akan bicara pada dokter".

Dewa  langsung pergi menemui dokter dan alhamdulillah dokter mengizinkan Ana pulang, karena mungkin juga dengan dia pulang ke rumah  bisa lebih tenang.

Kami pulang pagi sekali,di rumah juga sudah ada ibuku dan adikku Ali yang baru datang dari kampung.

Melihat kondisi Ana ibuku tidak bisa menahan diri langsung menangis dengan tubuh gemetar,sampai linglung tapi Ali dan Kevin membantunya untuk duduk di sofa dan memberikannya air minum.

Ana kami bawa ke kamar untuk istirahat, tapi aku tidak bisa meninggalkannya sendiri , aku takut dia kenapa-kenapa.

Ku pandang tubuh kurus putriku yang penuh lebam, bekas luka, dan perut buncitnya, aku tidak tahan melihatnya menderita seperti ini, aku pun keluar dari kamarnya dan pergi ke teras belakang menangis sejadi-jadinya di sana.

Dewa menemuiku dan membawaku dalam pelukannya .

"Kenapa harus putriku, kenapa,,,,?,kataku dalam tangis.

"Kakak,,, harus lebih kuat biar Ana  kuat juga, karena sekarang ini yang dia butuhkan adalah kekuatan dan dukungan dari kita semua!,kata Ali adikku.

"Kita akan sama-sama membuat Ana bangkit kembali!, kata Kevin juga.

Mendengar semangat yang lainnya aku langsung menghapus air mataku.

"Sayang aku akan masak, masakan kesukaan Ana, kamu nanti suapin dia!, ucapku pada Dewa.

Aku langsung pergi ke dapur dan mulai memasak.

_____________

Setelah mengetahui putraku Aldo di tangkap polisi dan akan di tahan sampai dua puluh tahun, aku semakin membenci Dewa, istrinya dan semua keturunannya .

Aku bersumpah sebelum aku mati akan membunuh salah satu dari anaknya biar mereka tahu rasanya jauh dari anak, aku tidak yg terima kalau putraku harus mendekam di penjara.

Karena aku juga buronan jadi untuk sementara waktu harus bersembunyi dan keluar sebentar dengan menyamar seperti orang gila.

____________

"Ana kamu makanya, ini mama masak masakan kesukaan kamu!.

Aku terus membujuknya untuk makan tapi dia tidak bicara apa lagi melihat ku .

"Maafkan mama jika selama ini mama banyak salah sama kamu", ucapku sambil mencoba menahan tangis.

"Ma,,,", ucap Ana, aku langsung memandang wajahnya dan memegang tangannya.

"Ya sayang?, jawabku.

"Aku yang minta maaf pada mama, papa dan semuanya, karena aku terlalu keras kepala tidak pernah mendengar nasihat siapa pun, Ana menyesal ",  tagis Ana pecah.

Semua masuk ke dalam kamar Ana memberikan semangat padanya, sampai akhirnya dia mau makan sedikit demi sedikit .

Malam ini aku menemani Ana tidur.Dewa pun sebentar-sebentar mengecek kekamar Ana.

Saat baru terlelap Ana kembali berteriak ketakutan dan pergi duduk di sudut kamar membuat aku terkejut.

'Jangan paman jangan lakukan,Ana masih kecil, sakit ', kalimat itu terus yang keluar dari mulutnya.

Saat Dewa masuk ikut menenangkan dia lebih histeris sepertinya Ana takut melihat laki-laki.

"Ini papa sayang, ini papa", kata Dewa pada putrinya sambil merangkulnya.

Desahan di kamar sebelah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang