Desahan di kamar sebelah Bab 26

71 1 0
                                    

Malam ini aku dan Dewa Salat maghrib berjamaah di kamar, saat salat aku terus mendengar Dewa menagis begitu selesai dia langsung mencium tanganku,kembali meminta maaf atas kejadian tadi siang.

"Aku sangat mencintaimu, aku juga minta maaf atas kesalahanku ,dan kamu tidak perlu minta maaf karena aku sudah maafkan sebelum kamu minta maaf".

"Benar?, tanya Dewa padaku.

"Ya", jawabku  langsung mencium bibirnya, ini untuk pertama kalinya aku yang pertama menciumnya.

Dia membalas ciumanku dengan lembut dan membuka mukena yang aku kenakan.

Aku mendorong tubuh kekarnya ke atas karpet beludru ,membuka satu persatu kancing bajunya mencium dada bidangnya dan merebahkan kepalaku di atasnya mendengar detak jantungnya sampai aku tertidur pulas.

________

Di luar hujan dan sudah masuk magrib tapi Dewa belum juga pulang membuat aku khawatir .

"Kamu jangan sebentar-sebentar keluar ke teras , ini waktu sandikala wanita hamil pamali".

"Dewa belum pulang nek, biasanya dia udah pulang , aku telpon juga gak bisa".

'Assalamualaikum ', suara Dewa di depan, aku langsung berlari membuka pintu utama.

Benar saja Dewa pulang basah kuyup dan pakaiannya kotor.

"Dewa kamu pulang gak bawa mobil?, tanya nenek begitu kami sampai di ruang tengah.

"Mobilku masuk bengkel".

"Mobil baru kok udah masuk bengkel?.

"Kamu mandi dulu, aku buatkan teh hangat!, ucapku memotong pertanyaan nenek pada Dewa.

Aku kekamar membawakan teh hangat untuk Dewa tapi dia masih mandi, aku memilihat dompet dan hv nya di atas meja rias, karena penasaran aku mengecek isinya ternyata cuma lima ribu rupiah, gak ada atm cuma ada ktp, apa yang di sembunyikan Dewa.

Dewa keluar dari kamar mandi langsung berpakaian aku pun memberikannya teh hangat.

Kami duduk di tepi ranjang, aku menatap wajah tampan laki-laki yang menjadi suamiku yang terlihat lelah dan banyak beban.

"Aku istrimu, kamu tidak boleh merahasiakan apapun dariku!.

"Aku tidak merahasiakan apapun ".

"Jujur aku mohon!, pintaku sambil menatap mata biru miliknya, dia menarik nafas dalam-dalam.

"Tika,, sekarang ini aku sudah tidak punya apapun, perusahaan almarhum kakek sudah di ambil alih oleh orang tuanya Aldo karena semua takut kalau aku ada di dalam perusahaan itu, sedangkan mobil itu aku jual untuk mencukupi sisa hutang almarhum ayahku", jawab Dewa.

"Terus?, tanyaku mulai berlinang air mata.

"Sekarang aku kerja di proyek sebagai buruh bangunan ".

"Aku minta maaf Tika, karena aku belum bisa bahagiakan kamu ".

Mendengarnya bicara seperti itu, aku langsung mengambil tangannya menciumnya penuh cinta.

"Aku bahagia demi Allah aku bahagia ", jawabku.

"Aku janji akan cari pekerjaan yang lebih baik dan satu lagi jangan kasih tau nenek aku tidak mau dia banyak pikiran!.

Setelah makan malam Dewa izin tidur duluan sedangkan aku harus asi dulu pada Kevin di kamarnya.

____________

Saat sedang kasih asi pada Kevin tiba-tiba Aldo masuk ke kamar Kevin.

"Maaf Tika aku gak tau kalo kamu lagi kasih Kevin asi".

Desahan di kamar sebelah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang