Habis dari sini kalian bisa langsung ke HIS WIFE. Chapter 1 sudah update sore tadi.
****
Author's POV
"Silakan pergi. Biarkan Lily memilih keputusannya sendiri. Di sini putriku yang paling dirugikan dan bukan kau. Di sini akulah yang akan menerima banyak pertanyaan atas kehamilannya dan bukan kau. Kau bisa pergi, Mr. Yordanov."
Samar-samar Valdos menggeleng. Ia abaikan air matanya nan luruh tak terbendung, terluka atas keputusan sepihak Dozan di saat ia begitu siap untuk bertanggung jawab, menikahi, menafkahi, dan mencintai putrinya hingga menutup mata.
"Setidaknya biarkan aku bicara dengannya. Kami saling mencintai, tidak ada paksaan dalam hal ini, aku dan Lily benar-benar sadar—"
"Sadar apa? Sadar berbuat sesuka hati kalian? Jika benar kau pria dewasa yang memiliki akal sehat, kau takkan setega itu menodainya dan menghamili dirinya. Dia masih terlalu muda, Valdos. Dia belum pantas untuk menjadi seorang ibu, dia bahkan tak bisa melakukan pekerjaan rumah apa pun. Dia anak gadisku yang manja, dia hanya tahu pergi berkuliah," bentak Dozan tinggi. Matanya semerah Valdos, sama terlukanya.
"Kau merusak kepercayaanku," bentak Dozan kembali. Ia dorong kasar dada Valdos, mencengkeram kemeja Valdos dan melotot nyalang menahan air mata kekecewaan.
"Jangan kau sebut-sebut cinta di depanku, Valdos. Jangan. Aku! Akulah Ayah yang sangat mencintainya, akulah Ayah yang sangat mencintai putrinya namun kau rusak putriku hingga dia berbadan dua di usia 20 tahun. Terlalu muda dan bahkan pendidikkannya pun belum selesai."
"Dozan, cukup." Emery menarik tangan suaminya lalu ia melihat Valdos. "Mr. Yordanov, kau bisa pergi. Lupakan cintamu, kami akan membawa Lily pergi dan biarlah dia melahirkan tanpa perlu kau nikahi. Anak kalian akan kami urus, dan Lily akan tetap melanjutkan dunia pendidikkannya. Banyak mimpi-mimpi besar Lily yang harus dia raih dan bukan hanya untuk berakhir menjadi seorang ibu rumah tangga."
Valdos tak kuasa menahan gejolak hebat di dadanya. Isak tangisnya terlepas di situ, di hadapan Dozan dan Emery. Di hadapan orang tua Lily yang kini menolaknya mentah-mentah, menentang cintanya, pun akan memisahkan mereka.
"Apalagi yang kau tunggu? Takkan kubiarkan Lily turun dan berbicara denganmu," teriak Dozan. "Pergi. Pria tua berumur sepertimu tidak pantas bersama putriku. Pergilah. Pergi, Valdos. Pergi." Dozan menahan senggukannya, berulang-ulang ia mendorong dada Valdos.
"Jadi apa titik masalahnya? Karena aku menghamili putrimu atau karena putrimu hamil dengan pria berumur sepertiku?" tanya Valdos jauh dari nada tegas. Suaranya serak dan bergetar.
"Kau bisa marah, kecewa, dan membenciku apabila aku hanya berniat mempermainkan putrimu, menidurinya tanpa cinta hingga hamil lalu kutinggalkan. Tapi aku. Aku sangat mencintai putrimu. Aku bersedia untuk menikahinya bahkan jauh sebelum semua ini terjadi. Aku siap bertanggung jawab, dan memang aku akan bertanggung jawab atas perbuatanku." Cepat, ekspresif Valdos berucap. Tangannya menunjuk-nunjuk jauh ke atas tangga, kepada Lily yang berada di dalam kamarnya.
"Aku banyak bertemu orang jahat. Tapi kau dan putrimu, kalianlah orang terjahat yang pernah hadir dalam hidupku." Berderai air mata Valdos mengatakannya, gemetar kedua tangan pria itu. Ia kacau.
"Lily sama sekali tak memberitahuku tentang kehamilannya dan justru berniat menjauhiku. Dia berniat menggugurkannya namun kau terlanjur tahu. Alih-alih menuntut atau meminta pertanggungjawabanku, kau justru ingin memisahkan kami. Memisahkanku dengan putrimu dengan alasan kau kecewa, padahal apa? Kau malu, kau keberatan putrimu yang muda, cantik, cerdas dan luar biasa itu bersanding dengan pria tua berumur sepertiku. Kau malu dunia tahu akulah yang menghamili putrimu."
KAMU SEDANG MEMBACA
OLD MAN : HIS PROPERTY
RomanceFollow untuk membuka bab-bab yang dikunci melalui web ! Mature (18+) ‼️ **** Tapi bukankah memang harus begitu? Wanita memang harus dikejar dan diperjuangkan, bukan tugas mereka untuk mengemis cinta di bawah kaki pria. Hanya perempuan tolol yang rel...