Follow untuk membuka bab-bab yang dikunci melalui web !
Mature (18+) ‼️
****
Tapi bukankah memang harus begitu? Wanita memang harus dikejar dan diperjuangkan, bukan tugas mereka untuk mengemis cinta di bawah kaki pria. Hanya perempuan tolol yang rel...
Add to your reading list and library. OLD MAN (2) ; HIS WIFE
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
****
Author's POV
Jatuh cinta memang memabukan. Karena cinta, banyak orang menjadi gila, sinting, bahkan melupakan semua batasan-batasan mereka. Jatuh cinta memang indah, terlalu indah hingga semua penderitanya sulit berpikir jernih, berpikir jauh, atau berpikir pada segala risiko-risiko yang akan datang di kemudian hari.
Sama halnya seperti Valdos dan Lily, mereka terlalu jatuh cinta satu sama lain. Mereka terlalu mabuk, mereka terlalu melupakan semua risiko yang menanti di depan. Larut dalam perasaan mendamba, mereka mulai gencar bertemu bahkan sampai mencuri-curi waktu senggang.
Satu setengah bulan lagi terlewati, terhitung berkali-kali sudah dua orang yang sedang mabuk asmara itu bertemu di hotel. Secara diam-diam, sembunyi-sembunyi Valdos dan Lily sering berjumpa di hotel, menghabiskan waktu bersama dengan sangat intimnya, sangat mendalamnya, sangat liar dan selalu berakhir kacau balau di ranjang atau di setiap sudut ruangan hotel.
Seleste adalah saksi hidup yang kerap membantu Lily bertemu Valdos. Nama Seleste sering Lily gunakan agar Dozan memberi izin putrinya tidak pulang ke rumah.
Ke hotel-hotel super mewah Valdos mengajak Lily menghabiskan waktu, memanjakan Lily seperti seorang istri yang dipenuhi segala nafkah batin dan jasmaninya. Bukan lagi kekasih biasa, Valdos memperlakukan Lily seperti istrinya tercinta, pun tak lagi ragu menyerahkan uang-uangnya kepada Lily.
Lily telah memiliki akses penuh dalam hidup Valdos, dalam keuangan Valdos, dan segalanya.
Namun seperti peribahasa berkata, serapat-rapatnya bangkai ditutupi, pasti tercium juga. Serapat-rapatnya Valdos dan Lily menutupi asmara intens mereka, pukul sembilan pagi tepat di hari ini, pada akhirnya Dozan pun mengetahuinya.
Lily sakit. Perempuan itu jatuh pingsan saat akan pergi ke kampus, ambruk di halaman depan ketika ia hendak masuk ke dalam mobil. Pelayan yang tengah menyiram tanaman dan melihat pun berteriak, menjerit si pelayan memanggil tuannya, panik seketika.
Setelah Dozan menggendong Lily ke kamar kemudian menghubungi Dokter yang sedari dulu telah menangani keluarga mereka, memeriksa apa penyebab Lily sakit hingga jatuh pingsan secara tiba-tiba, Dozan dan Emery pun mendadak lemas tertikam oleh fakta.
Meski berat hati, sang Dokter mengatakan bila putri semata wayang mereka, putri tunggal Dozan dan Emery, Belmira Lily Harlow, perempuan itu sedang hamil dengan usia kandungan telah menginjak satu minggu. Bukan sakit yang aneh-aneh, melainkan kehamilanlah yang membuat Lily sakit hingga pingsan seperti barusan.
Dozan tak kuasa menahan diri, matanya memerah penuh akan amarah, murka, bahkan kekecewaan. Tak perlu ia tanyakan lagi pada Lily dengan siapa putrinya hamil, Dozan benar-benar yakin, ia sungguh yakin Valdos-lah yang harus ia hubungi sesegera mungkin. Ia yakin Valdos-lah yang telah menghamili putrinya. Dan itu memang benar.