— بسم الله الرحمن الرحيم —
— اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ✨
Setelah ia pergi, aku baru tau arti dari sebuah kehilangan.
— Adeeva Humaira Laskar Khaizuran
.
.
."Jahat banget sih lo, bang! Ninggalin gue," isak Huma dengan posisi yang tengkurap di atas kasurnya.
Setelah tadi dirinya ditinggal oleh ayah dan bundanya, Huma langsung saja berlari menuju ke kamarnya untuk menumpahkan segala rasa sesak yang sedari tadi ia tahan.
"Gue tau gue nakal, tapi nggak gini juga. Gue masih butuh lo, bang."
Huma sangat sadar diri bahwa dirinya ini masih sangat nakal, ia tahu bahwa sikap yang selama ini ia tunjukkan kepada Raksa terkesan sangat tidak sopan. Tetapi, ia melakukan itu agar ia bisa menerima segala nasehat itu dengan baik, hatinya masih keras jika harus menerima nasehat itu secara langsung. Karena nasehat Raksa yang terus berputar-putar di dalam otaknya bak kaset rusak membuat hatinya perlahan-lahan melunak dan ia perlahan menerima nasehat itu, tapi mengapa ketika ia akan menerima segala nasehat itu Raksa malah pergi meninggalkan nya.
Apa Raksa terlalu lelah karena menghadapi segala tingkah lakunya? Apa Raksa akan membencinya? Apakah tidak ada orang lagi yang akan menasehati nya setelah abangnya? Pikiran-pikiran buruk terus menghantuinya. Memikirkan itu membuat tangisan Huma menjadi lebih keras.
Karena kelamaan menangis perlahan-lahan mata Huma pun meredup dan ia tertidur begitu saja dengan posisi yang seperti semula.
✦ ─⊹ ⃝☁️ ✧
Matahari yang bersinar mampu membuat gadis bermata bulat itu mengerjabkan matanya, mengumpulkan setengah nyawa nya yang sudah hilang entah kemana.
"Udah siang?" gumam nya dengan suara serak.
"Bang Raksa tumben nggak bangunin? Biasanya subuh-subuh udah ketok-ketok pintu," gumam Huma lagi lalu ia bangun dari tidurnya dan melipat selimut nya.
Gerakan Huma yang tengah melipat selimut tiba-tiba saja terhenti ketika ia mengingat sesuatu. "Bang Raksa? Bukannya Abang udah pergi ya?"
Huma menghiraukan pemikiran nya itu, suasana hatinya sangat cepat sekali berubah. Ia berjalan ke arah kamar mandi untuk mempersiapkan dirinya karena ia akan sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Promise To Allah [END-Revisi]
SpiritualAdeeva Humaira Laskar Khaizuran. Seorang wanita yang jauh dari kata agama dan tidak mengenal apa itu agama, selain tidak ada niat untuk berubah dia juga tidak mendapatkan dukungan dari keluarganya. Pada suatu hari, dia mendapatkan sebuah hidayah yan...