MPTA || 35. Haram akan Tetap Haram

704 58 6
                                    

- بسم الله الرحمن الرحيم -

- اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Haram akan tetap menjadi haram, apakah daging babi yang dicuci dengan menggunakan air zam-zam akan menjadi halal?
- Adeeva Humaira Laskar Khaizuran

Kamu itu sangat berharga wahai wanita, jangan kau rendahkan harga dirimu hanya karena kamu mau diajak Pacaran yang sudah jelas dosanya, kamu itu sangat mahal dan memilikimu itu harus butuh usaha yang sangat keras, bukan hanya sekedar kata gombal rayuan manis.
-Alnaze Laubatun Saabira

-Alnaze Laubatun Saabira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Dan ketika mereka sudah keluar kelas, mereka dibuat terkejut karena ternyata di lapangan itu sudah dipenuhi oleh para siswa dan siswi.

"Nah itu Huma," ucap salah satu siswi yang berada di sana.

"Nah iya."

"Itu Huma."

"Lama banget tinggal jalan doang."

ucapan itu keluar dari mulut para siswi yang kesal karena Huma lama sekali keluar kelas.

"Ayo ikut gue ke taman belakang sekolah," ajak Dana Sambil berjalan ke arah Huma.

"Emang ada apa sih kak?" tanya Huma saat Dana sudah sampai di hadapan Huma.

"Udah, yang penting lo ke taman belakang sekolah dulu," jawab Dana hendak menarik tangan Huma, tetapi Ura terlebih dahulu memukul tangannya. Membuat Dana meringis.

"Apaan sih lo!" ketus Dana seraya mengusap tangannya yang memerah.

"Lo yang apa-apaan! Tangan bestie gue mau lo pegang sembarangan aja, tangan dia terlalu cantik buat dipegang sama lelaki kayak lo!" maki Ura membuat Dana memutar bola matanya malas.

"Banyak omong lo!"

"Ayo Hum, ikut gue."

"Mau kemana sih?" tanya Bira memandang jengah Dana yang terus memaksa Huma.

"Kemana aja, lo berdua jangan ada yang ikut!"

"Awas lo macem-macem sama sahabat kita," ancam Ura seraya menggerakkan jarinya, seakan-akan sedang memotong leher.

"Iya, gue nggak akan macem-macem. Ayo Hum!"

"Dan untuk lo semua para siswa dan siswi jangan ada yang ngikutin, kalo ketauan ada yang ngikut siap-siap aja lo," ucap Dana tersenyum smirk membuat mereka bergidik ngeri. Jika tidak boleh ikut, mengapa mereka dikumpulkan? Huh! Membuang-buang waktu saja.

My Promise To Allah [END-Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang