— بسم الله الرحمن الرحيم —
— اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Wanita-wanita yang ada di dunia, ketika diuji mereka sabar. Maka ketika wanita itu kembali ke surga, kecantikannya akan melebihi bidadari surga.
.
.
."Ini bener tah," gumam Ura ketika melihat bangunan besar yang sedang ia lihat.
Sebelum ke sini, Ura sempat menjemput Huma ke rumahnya yang ternyata kosong. Lalu, Huma mengirim pesan sebuah lokasi di mana ia tinggal.
"Masa Huma di sini? Dia ngapain?" tanya Ura mengerutkan keningnya bingung.
Ura membulatkan matanya ketika mengingat sesuatu. "Oh iya, Huma kan mondok."
Ketika Ura hendak turun, tetapi Huma lebih dahulu menghampiri mobilnya lalu masuk ke dalam.
"Ura, kangen," parau Huma memeluk Ura dengan sangat erat, untuk menyalurkan rasa rindu yang selama ini ia pendam.
Mata Ura berkaca-kaca ketika melihat Huma yang sangat jauh berbeda. "H-huma, gue juga k-kangen banget sama lo," isak Ura membalas pelukan Huma dengan sangat erat.
Huma semakin mengeraskan isakan tangisnya sampai sesegukan, ia menangis bukan hanya untuk menyalurkan rasa rindunya tetapi juga untuk menyalurkan rasa sakit yang ada di dalam hatinya.
Ura melepaskan pelukannya, lalu menatap Huma dengan tatapan yang penuh dengan kerinduan. "K-kangen."
"Aku juga, aku kangen kamu," balas Huma lalu menghapus air mata Ura.
Ura tersenyum lalu kembali menjalankan mobilnya ke sebuah taman, yang dahulu sering mereka kunjungi. Setelah memarkirkan mobilnya, mereka berjalan ke sebuah kursi panjang lalu duduk di sana.
Huma menatap Ura dengan mata yang berkaca-kaca, lalu kembali memeluk Ura dan menumpahkan tangisannya. Rasa lega langsung masuk ke dalam hati Huma, karena kali ini ia menangis bukan lagi dengan suara yang ia tahan.
"Gimana kabar lo?" tanya Ura seraya mengelus punggung Huma yang bergetar.
"Alhamdulillah aku baik." Huma melepaskan pelukannya lalu menghapus air matanya.
"Kamu?" tanya Huma balik.
"Gue baik, tapi sedikit nggak baik," ucap Ura dengan terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Promise To Allah [END-Revisi]
EspiritualAdeeva Humaira Laskar Khaizuran. Seorang wanita yang jauh dari kata agama dan tidak mengenal apa itu agama, selain tidak ada niat untuk berubah dia juga tidak mendapatkan dukungan dari keluarganya. Pada suatu hari, dia mendapatkan sebuah hidayah yan...