Sembilan

644 11 2
                                    

Arista sedang membersihkan rumah diarea ruang tamu, Bumi hanya berlari lari dengan gelak tawa nya, ia sudah di peringati untuk tidak berlari karena takut terjatuh tapi Bumi tidak mendengarkannya jadi Arista biarkan.

Luna turun menuju dapur dengan menggendong Felix, Bumi yang melihatnya mengikutinya dengan mengendap endap.

Arista tak menyadari bahwa Bumi tak ada di sekitarnya.

Bumi mengintip melihat Felix yang meminum susu di dot ia ingin mencoba susu itu karena bungkus dus nya bagus ia pikir itu susu yang enak dan mahal.

"Bumi, nak kemana kamu" cari Arista ketika sadar tidak ada anak nya.

"Bumi ngapain ngintip di situ sayang"

Luna menoleh dan mendapati Bumi yang tiba tiba pergi, Luna pun menyusul Bumi ke depan.

"Kenapa? mau susu?"

"Wah benelan tante, Umi mau"

"Nanti ya bekas nya anak aku haha"

"Tak apa"

"Bumi, nanti bunda belikan sendiri jangan meminta punya dia"

Arista menggendong Bumi masuk ke dalam kamar dan memeluknya.

"Nda Umi mau cucu nya"

"Tidak jangan meminta apa pun punya mereka, besok bunda belikan sendiri jangan meminta"

"Benelan ya"

"Iya"

"Yasudah ayo mandi udah siang"
-
-
-
Sore hari nya, Arista sedang bermain di taman dekat kompleks ia bermain lari lari an dengan Bumi, mereka begitu asik sampai lupa waktu, ketika sudah jam setengah tujuh malam mereka memutuskan untuk pulang.

Sesampainya di rumah, ternyata Naka sudah pulang dari kantor dan ia duduk di sofa depan tv dengan Luna dan anak mereka.

"Dari mana lo, keluyuran sampek jam segini"

"Dari taman mas"

"Halah taman taman, orang lo masuk clup"

"Astaga mas, aku sama sekali gak mengenal hal hal itu, aku dari taman main sama Bumi"

"Iya papa, kita dali taman"

"Halah bacot anak kecil tau apa, emang ya kalian berdua sama sama lonte"

"MAS!"

"Mas boleh hina, benci, caci, maki aku tapi jangan dengan Bumi, dia amasih kecil mas gak tau apa apa, sembarangan aja kalo ngomong"

"Haduh mba Rista jangan kenceng kenceng dong suaranya anak aku jadi nangis nih"

"Sana cepet bikin makan malem udah telat banget ini" katanya dan mendorong kasar tubuh Arista.

Dengan sakit hati dan air mata yang berlinang Arista berlalu menuju dapur dengan menggendong Bumi.
-
-
-
Makan malam telah siap, Naka dan Luna mulai makan.

"Lo makan nya nanti sisa kita" ucap Naka.

"Jangan gitu mas kasian mba Luna nya loh"

"Biarin aja sayang, salah siapa keluyuran gak tau waktu"

Arista kembali ke dapur dengan menggandeng tangan Bumi.

"Nda Umi mau mamam cama papa"

"Makan sama bunda dulu ya sayang"

"Umi kangen papa"

"Umi mau cama papa"

"Iya sayang nanti ya, sekarang sama bunda dulu"

Satu hati dua wanita [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang