Lima belas

716 9 0
                                    

"Bumi..... "

"Maaf saya sibuk"

Bumi berjalan cepat menuju rumah nya karena sejak tadi Naka mencoba berbicara dengan anak nya.

"Bumi dengar papa dulu"

Naka mencekal pergelangan tangan Bumi.

"Dengar papa dulu 5 menit saja"

"Baiklah, ada apa?"

"Bunda mu...? sudah menikah lagi?"

"Kenapa om nanya hal itu? om udah punya istri, tolong jangan ganggu bunda lagi, kita udah cukup menderita"

"Maaf papa cuma nanya ke kamu"

"Papa juga udah cerai sama Luna"

"Karena dia udah bikin papa hancur"

Bumi terkekeh "Itu sudah pilihan om, bundaku sudah bahagia sekarang, dan tak perlu dengan anda, kejar wanita yang om senangi"

Bumi menyaut tangan nya dan kembali berjalan.

"Anakku.... kenapa kamu kasar sekali"
-

-

-
"Bundaaa tadi adek ngeselin di sekolah, masa minta uang saku ke Bumi"

"Loh bukannya udah bunda kasih ya, bawa bekal juga"

"Iya, di kasih uang sama om Aksa juga"

"Aksa?"

"Iya, om Aksa"

"Bunda udah lama gak ketemu Aksa"

"Katanya ada kerjaan di kota"

"Ohh, adek kenapa minta ke abang"

"Uang adek hilang bun"

"Bekal nya?"

"Bekal nya adek makan pagi karena laper banget"

"Kok bisa hilang adek, terus di kasih abang berapa"

"Bukan abang yang ngasih"

"Terus?"

"Pacar abang yang kasih kak Bella"

"Abang kamu pacaran??"

"Enggak bun, dia temen aku"

"Pacar nya bun, waktu di bus abang terpesona sama kak Bella"

"Adek!"

"Gakpapa bang kalo suka sama cewek, bunda izinin kok, lagian abang udah dewasa udah waktunya menjalin hubungan"

Di tengah tengah asik nya mengobrol tiba tiba ada seseorang mengetuk pintu.

Arista pun membuka nya.

"Ris.. "

Arista pun dengan cepat menutup pintu itu lagi namun di tahan.

"Bumi sama Zia masuk kamar dulu ya sayang, belajar bentar lagi ujian"

"Nanti aja bun masi jam segini"

"Adek, bang tolong adek nya di ajarin ya"

"Iya bun, ayo dek"

Arista pun ikut keluar dan duduk di kursi yang ada di teras.

"Ris... maafkan aku ya atas apa yang dulu aku lakukan pada mu pada Bumi"

"Aku nyadar kesalahan ku fatal banget dan bikin kamu trauma mungkin sama aku"

"Aku minta maaf yang sebesar-besarnya, dan aku mau memperbaiki hubungan kita lagi, kita buka lembaran baru dan membuat cerita dengan di penuhi gelak tawa"

Satu hati dua wanita [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang