Awal

3K 28 2
                                    

"Saya terima nikah dan kawin nya Arista Yunanta binti alm. bpk Rudi dengan seperangkat alat sholat di bayar tunai"

"Bagaimana para saksi sah?"

"SAHHH" ucap para tamu undangan dengan heboh.

"Alhamdulillah"
-
-
-
"Mas rista capek boleh istirahat sebentar?"

"Iya udah adek ke belakang dulu, mas akan tangani tamu nya"

"Makasih mas"

Suami Arista pun hanya tersenyum menanggapi.

"Waduhhh udah nikah aja temen gue" ucap teman teman Naka Rahardika yakni suami Arista.

"Hahaha makasih ya, lo kapan nih nyusul nya"

"Besok dah kalo kagak hujan"Jawaban nya pun membuat teman yang lain tertawa.

Selang beberapa waktu dan para tamu sudah banyak yang pulang hanya tinggal keluarga dan saudara dekat saja.

Naka menyambut nya dengan senyum manisnya begitu juga dengan Arista, hingga jam menunjukkan pukul dua belas malam, saudara saudari pun sudah pulang hanya tinggal orang tua Naka saja, dan untuk orang  tua Arista mereka sudah berpulang kepada yang maha kuasa beberapa tahun lalu.

"Kalau capek istirahat aja udah mama siapin kamar nya"

"Iya ma, makasih kita pamit dulu ya"

Mereka hanya mengangguk, Naka menggandeng tangan Arista hingga sampai di kamar.

Beberapa jam kemudian mereka sudah selesai mandi mereka hanya tiduran di kasur dengan pikiran nya masing masing, Arista memikirkan bahwa suami nya akan menyentuhnya malam ini ia takut sendiri, sementara Naka ia sibuk memikirkan sesuatu entah apa yang ia pikirkan.

"Mas.. "

"Iya?"

"Mas gak akan nyentuh aku kan?"

"Haha tenang aja aku gak akan nyentuh kalo kamu nya belum siap"

"Wah beneran makasih ya mas udah ngertiin aku"

"Iya, yaudah tidur dulu, aku belum ngantuk"

"Iya selamat malam mas Naka"

"Malam juga adek"

Arista pun tertidur pulas sangking capek nya.

Sementara Naka ia meraih hanphone nya yang berada di atas nakas dan berjalan menuju balkon kamar nya.

"Hallo"

"Hallo gimana acara pernikahannya? "

"Lancar lancar aja"

"Seneng kan kamu mas bisa nikah sama Arista"

"Ngomong apa si kamu sayang, aku janji nanti aku nikahin kamu, tunggu dulu ya"

"Sampe kapan kamu janjiin aku terus"

"Sabar sayang, mau bagaimana lagi, papa aku jodohin kita"

Mengingat masa lalu papa Naka yakni Suherman Rahardika bersahabat dekat dengan ayah Arsita waktu ayah Arsita meninggal ia menitipkan pesan untuk menjaga anak semata wayangnya, dengan ide papa Naka dan mama nya akhirnya Herman menikahkan dua insan itu, awalnya Naka menolak mentah mentah namun lambat laun karena bujukan dari kedua orang tua nya akhirnya ia pun setuju.

Naka sudan menceritakan tentang pacarnya yaitu Khaluna Nadhira biasa di panggil Luna oleh Naka, Naka membujuk orang tua nya untuk menikahkan mereka berdua dan tentu saja di tolak oleh kedua orang tua Naka.

Satu hati dua wanita [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang