Setelah dari kantor Arista pergi ke mall untuk melaksanakan suruhan suaminya yaitu berbelanja beberapa baju dan pergi ke salon.
sudah sekitar dua jam an Arista mengelilingi mall besar itu, dan sekarang ia sudah selesai dengan urusan nya, mulai dari menata rambut merapihkan kuku tangan dan kuku kaki serta melakukan perawatan yang lain lagi.
Sesampainya di rumah, Arista langsung mandi dan memakai gaun yang sangat cocok di tubuhnya tidak terlalu terbuka hanya sesikit pendek di bagian bawah atau rok.
Waktu sudah menunjukkan pukul lima sore, Arista sudah berada di jalan menuju suatu cafe.
Saat sudah sampai di lokasi ternyata sudah cukup ramai teman teman semasa sma nya sudah beberapa yang datang, Arsita menyapa mereka dan duduk di sebelah teman perempuan yang cukup dekat dengan Arista.
"Eh denger denger Rista udah nikah ya?" tanya salah satu anak laki laki.
"Hehe iya udah beberapa bulan yang lalu"
"Kenapa gak undang kami" Arista terdiam seribu bahasa tak tau harus menjawab apa.
"Mungkin Rista lupa kali guys lagian kita udah gak ketemu lama banget, dia juga gak akan tau rumah kita" jawab Teman Arista.
Arista pun bernafas lega.
"Ayo minum dulu sambil nunggu yang lain"
Mereka pun minum alkohol tapi tidak membuat mabuk.
Sudah pukul setengah dua belas jam, teman teman Arista sudah pada tepar karena kebanyakan minum.
"Ris, aku pulang duluan ya udah mau tengah malem, nanti suami aku nyariin" kata Arista kepada teman nya yang bernama Risma.
"Oh iya udah duluan aja ta"
"Iya, yang lain aku duluan ya"
"Iya ris"
Arista pun keluar dari cafe dan pergi ke tepi jalan ia duduk sebentar di kursi itu, dan mencoba menelpon suami nya.
Arista menelpon beberapa kali namun tak diangkat membuat nya putus asa, ia pun berdiri dan berniat mencari taxi.
Sedikit sulit mencari nya kerena ini udah hampir tengah malam ia celingak celinguk siapa tau ada kenalannya dna meminta tolong mengantarkannya pulang.
Tiba tiba ada mobil hitam mewah namun itu bukan milik Naka, Arista sedikit mundur takut takut jika ia di culik.
Orang di dalam mobil itu membuka kaca nya ternyata itu teman nya yang tadi di cafe kebetulan mereka juga teman semasa sma.
"Mau aku anterin Ris?"
"Engga usah, aku lagi cari taxi"
"Gapapa masuk aja"
"Ga ngerepotin kan"
"Engga Rista masuk aja, lagian jam segini mana ada taxi"
"Bener ya"
"Iya"
Arista pun membuka pintu mobil itu dan duduk di kursi samping kemudi.
"Rumah mu di mana Ris"
"Di kompleks mawar putih itu"
"Oh oke"
Di tengah perjalanan tak ada yang berbicara jadi suasana nya sangat canggung bagi mereka berdua.
"Ekhem, dari kapan nikah nya Ris" tanya teman Arista sebut saja Aksa Pratama.
"Udah dari lima bulan yang lalu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu hati dua wanita [END]
Short StorySeseorang tidak bisa mencintai dua wanita dalam satu hati