Semejak kejadian dimana Zia mengetahui papa nya, sekarang Zia lebih banyak diam yang biasanya sangat ceria sekarang ia hanya bicara seperlunya saja Arista sudah mencoba membujuk Bumi pun juga ikut memberi pengertian kepada adiknya namun tetap saja Ia tetap marah kepada Bunda maupun abang nya.
"Sarapan dulu dek"
"Adek gak laper bun"
"Tungguin abang nya dek, abang belum selesai"
"Adek ada kegiatan pagi bun, adek duluan bang"
Bumi hanya diam ia tak tau betapa sakitnya hati maupun fisik bunda nya ia mana tau papa nya yang gila perempuan itu Zia tidak tau betapa bajingannya papa nya dulu, hal itu membuat Bumi ingin sekali marah dengan adik nya namun ia tahan dulu jangan sampai ia kelepasan.
"Abang adek marah ke bunda ya... "
"Biarin aja bun, anak itu harus di beri pelajaran"
"Yasudah abang habis kan dulu sarapannya"
"Iya bun"
--
-
Saat jam istirahat Bumi duduk di atap sekolahnya ia merasakan pusing nya kepala dan lelah nya tubuh."Adek kamu kenapa gini, kamu belum tau yang sebenarnya"
"Aah pusing banget"
Bumi menunduk memijat kepala nya perlahan.
"Kenapa kak?"
Bumi mendongak dan mendapati Bella di sana.
"Sakit kepalanya?"
"Mau aku anter ke uks?"
"Gak usah Bell cuma pusing dikit"
"Beneran gak papa?"
"Iya Bell, udah sana masuk ke kelas, aku masih mau di sini"
"Iya kak, Bella pergi dulu"
Bella pun pergi menuju kelasnya saat asik minum minumannya tiba tiba ada yang menariknya kasar dan kuat entah apa yang di perbuat Bella merasa sangat pusing lalu pandangannya menjadi gelap.
Syurr...
Bella membuka matanya dan gelagapan ia menetralkan pandangannya mencoba mencerna apa yang terjadi ia juga meringis kepalanya yang sangat pusing lalu apa ini tangan dan kaki nya terikat.
"Gue udah peringatin ke lo ya, jangan deket deket sama kak Bumi!"
"Kurang kapok lo ya?"
"Memangnya kak Bumi pacar kakak? bukan kan? kenapa malah ngamuk ngamuk ke saya?" jawab Bella.
"Kurang ajar lo ya"
"Guys"
Mereka pun mengguyur tubuh Bella dengan air mereka semua pun tertawa melihat itu seakan menikmati pertunjukan.
"Gue peringatin sekali lagi jangan deket deket sama kak Bumi"
"Hah! pecundang cuma bisa sakitin yang lemah"
"Berani lo sama gue ya, kurang ajar banget anak baru"
"Lanjutin guys"
Mendengar perintah dari bos nya orang orang di sana pun menutup kepala Bella dengan kain hitam dan mulai menganiaya mulai dari memukul menampar menonjok menendang nya dan lain sebagainya, setelah puas mereka membuka penutup itu dan tertawa melihat keadaan Bella.
Bella menatap salah satu sisiwi itu dan menatap tajam ke arah boss mereka.
"Mau gue cungkil mata lo?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu hati dua wanita [END]
Short StorySeseorang tidak bisa mencintai dua wanita dalam satu hati