Ahyeon menghentikan langkah, kemudian tersenyum cerah ketika melihat orang yang sedari tadi dia cari kini melangkah ke arahnya.
Dari kejauhan Chiquita terlihat mengangkat tangannya dan balas tersenyum.Sesampainya di hadapan Ahyeon, Chiquita menatap sang kakak masih dengan senyum cerahnya.
"Unnie mau kemana?"
"Aku mencarimu, Chi. Kau darimana hm?"
Kening gadis itu terlihat sedikit mengerut. "Mencari ku? Kenapa?"
Ahyeon menggeleng pelan, kemudian segera merangkul lengan kurus untuk mengajaknya pergi ke suatu tempat.
Chiquita tak protes, dia ikut saja meski entah akan di bawa kemana.Tadi dia pergi dari UKS setelah merasa baikan, dan tidak menyangka akan bertemu Kakaknya sekarang. Sepertinya Ahyeon memang akan membicarakan sesuatu yang penting karena sampai rela mencarinya.
Tak berapa lama berjalan, mereka sampai ke tujuan.
Yaitu ke perpustakaan.
Disana adalah tempat yang cukup aman untung menghindarkan Chiquita dari Pharita sekarang, menurut Ahyeon."Kenapa kita kesini, Unnie?"
Gadis berponi itu bertanya karena penasaran, menyentuh lengan sang kakak.Ahyeon lebih dulu mengajak Chiquita untuk duduk, sesekali dia memperhatikan ke arah lain takut jika ada yang mengenali mereka. Untungnya disana cukup sepi, tidak banyak anak-anak kelas lain.
"Sampai jam istirahat berakhir, kita disini, oke? Aku akan menemanimu."
"Eiy, kenapa? Memangnya Unnie sudah makan siang?"
Ahyeon mengangguk. "Aku baru saja selesai dan langsung mencarimu,"
Chiquita mengerjap. "Kenapa? Apakah terjadi sesuatu?"
"Em. Aku khawatir jika Pharita Unnie lebih dulu menemukanmu."
Mendengar ucapannya, seketika gadis itu mengerti. Dia telah melewatkan dua jam pelajaran pertama, tentunya Pharita mengetahui itu. Rora pasti yang memberitahunya.
"Jadi, jangan dulu menemuinya. Dia pasti marah besar padamu."
Chiquita tersenyum, memasang wajah santai. Berbeda sekali dengan Ahyeon yang terlihat begitu khawatir padanya.
Bisa di mengerti, mungkin dia selama ini selalu melihat ketika Chiquita sering di marahi kakak-kakaknya dan dia tak bisa melakukan apapun untuk menolongnya.
"Unnie, kau tidak perlu melindungiku seperti ini. Lagipula aku memang salah,"
Ahyeon menggeleng. "Kau bukan anak yang nakal, Chi. Aku yakin kau pasti punya alasan kenapa tidak masuk kelas tadi."
Chiquita kali ini mengusap lehernya, canggung. Melihat kakaknya khawatir, haruskah dia jujur dengan apa yang terjadi tadi? Atau, dia harus berbohong saja agar tidak semakin merepotkan?
"Sekarang aku akan bertanya, kenapa tadi membolos? Kau baik-baik saja kan?"
Ahyeon menatap Chiquita penuh perhatian, yang di tatap hanya berdehem dan mengalihkan tatapannya karena semakin canggung.
"Chi?"
"Aku sengaja membolos, karena lupa tidak membawa buku tugasku Unnie."
Ahyeon terdiam kali ini, tak bertanya lagi. Sepertinya dia kurang percaya dengan apa yang baru saja gadis itu ucapkan. Pasalnya, selama ini dia tau jika Chiquita adalah anak yang baik meski tidak menonjol seperti mereka.
Rora sakit tapi dia memiliki otak yang encer, Rami juga, meski terkesan santai dia cukup berprestasi di bidang musik kesukaannya.
Chiquita hanya seperti anak-anak biasa lainnya, standar. Tidak bodoh dan tidak terlalu pintar juga.
Bahkan mungkin sebenarnya gadis itu memiliki bakat terpendam yang sampai saat ini tak ada yang tau.
KAMU SEDANG MEMBACA
IM HERE, UNNIE...
Teen FictionBagaimana rasanya ketika kau ada tapi keberadaan mu tidak pernah di anggap ada? "Unnie, aku disini.... " Chiquita/Canny.