40. Accident

1.7K 229 23
                                    

Srek!

Asa menyingkap tirai putih itu cepat.
Wajah terkejutnya juga tak bisa di tutupi begitu melihat adik bungsunya terbaring tak sadarkan diri di depan matanya.

Beberapa waktu lalu, Siswa bernama Asahi mengatakan jika Chiquita berada di UKS yang membuat dia langsung berlari tanpa memberitahu Ahyeon dan Rami lebih dulu karena khawatir.

"Chiquita... Ya Tuhan. " Gadis itu mendekat dan mengusap pipinya.
Dia juga melihat ada beberapa bekas noda darah pada seragam putihnya, membuat Asa semakin khawatir di buatnya.

Asahi dan teman perempuannya yang sedang berjaga hari ini mulai berdiri di samping Asa.

"Apa yang terjadi? Kenapa adikku bisa ada disini?"

"Tadi adikmu di temukan pingsan di toilet dengan hidung yang mimisan. Kami sudah membersihkannya dan mengecek bagian tubuh lainnya. Syukurlah tidak ada yang serius."

Jelas siswi bername tag Karina pada Asa. Gadis itu adalah rekan Asahi berjaga di unit kesehatan hari ini.

"Oh iya, bukannya tadi ada seseorang yang bersamanya? Kemana dia?" Asahi bertanya pada Karina, sebelum dia pergi dia yakin ada seorang siswi yang datang bersama Chiquita.

Karina menggeleng, di tak menyadari kepergian siswi itu karena tadi sedang merawat Chiquita dengan tirai  yang di tutup.

Klek~

"Asa Unnie?"

Asa dan dua orang di sampingnya serempak menoleh ke belakang, baru saja suara Ahyeon terdengar memanggil namanya.
Benar saja, adiknya itu memang datang.

"Ahyeon."

"Ada apa Unnie? Kenapa kau disini?" Gadis itu bertanya sambil berjalan ke arah mereka. Dia belum melihat Chiquita karena terhalang oleh tubuh Asa.

Baru ketika semakin dekat, dia akhirnya menyadari adanya Chiquita disana.

"Astaga!" Ahyeon terkejut bukan main. Dia segera mendekat pada adik kesayangannya itu.

"Apa yang terjadi Unnie?! Chiquita kenapa?!" Gadis itu bertanya penuh ke khawatiran. Apalagi adiknya itu ternyata belum sadarkan diri.

Asa pun mulai menjelaskan secara singkat. Karena dia sendiri belum tau apa penyebab adiknya bisa sampai pingsan di toilet dan mimisan.

Seakan teringat sesuatu yang penting, Asa merogoh sakunya untuk mengambil ponsel. Dia berniat menghubungi kedua kakaknya dan memberitahukan tentang Chiquita.

Tak butuh waktu lama, setelah Ruka dan Pharita merespon kedua gadis itu sekarang sudah tiba di ruang kesehatan.
Mereka sepertinya datang sambil berlari karena nafasnya terdengar ngos-ngosan.

"Apa yang terjadi?" Ruka bertanya sembari mengatur nafasnya.
Pharita sendiri beranjak ke samping Chiquita, menatap sendu adiknya yang tak sadarkan diri.

"Dia pingsan di toilet Unnie," ucap Asa.

"Bagaimana bisa?" Tanya Ruka lagi.

"Entahlah. Pakaiannya juga kotor karena dia mimisan," Asa menunjuk seragam Chiquita yang terdapat noda darah.

Ruka menghembuskan nafas panjang.
Tadi dia masih mencari Chiquita karena Rora bilang, gadis itu tidak ada di kelas. Dia tak mengira jika ternyata adik bungsunya malah berada di sini dengan kondisi yang tidak baik.

Setelah dia dan yang lainnya mencoba membangunkan Chiquita, akhirnya gadis berambut cokelat itu mulai membuka matanya.
Mereka bisa sedikit lega karena gadis itu akhirnya sadarkan diri.

IM HERE, UNNIE...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang