30. Be Fine

1.9K 227 28
                                    

Rora menatap adiknya yang terlelap dengan helaan nafas pelan. Tidak di pungkiri betapa khawatirnya dia sekarang meski bisa di bilang Chiquita sudah baik-baik saja.

Inginnya dia mengomel lagi karena tingkah adiknya yang selalu ceroboh hingga melukai diri sendiri, tapi tidak tega juga. Mau bagaimana pun, Chiquita juga pasti tak ingin seperti itu.

"Biarkan dia istirahat, Ra. Ayo pergi,"

Rora menatap Ahyeon yang sudah berdiri di sampingnya.

"Unnie duluan saja, aku masih ingin disini."

Ahyeon tersenyum dan mengangguk.

"Baiklah." Setelahnya ia beranjak pergi meninggalkan Rora yang masih ingin menemani Chiquita.
Dia cukup bersyukur juga karena gadis itu tak sadar jika dia habis menangis karena terlalu fokus pada adiknya sedari tiba beberapa waktu lalu.

Sesampainya di lantai dasar, Ahyeon pergi ke ruang tengah dimana kakak-kakaknya berada sekarang.
Ada Pharita dan Ruka yang tampak sedang membahas sesuatu.

"Unnie,"

Dia ikut bergabung dan mengambil duduk di samping Ruka.
Kedua kakaknya itu menatapnya.

"Bagaimana Chiquita?" Tanya Pharita.

"Sekarang sedang tidur. Ada Rora juga disana menemaninya,"

Pharita mengangguk mengerti.

"Ngomong-ngomong, kalian sedang membahas apa? Sepertinya cukup serius." Ucap Ahyeon lagi.

Ruka menggeleng. "Tidak kok. Hanya membicarakan rencana liburan kita untuk besok, tapi karena kondisi Chiquita kurang baik, kita berpikir untuk menundanya saja."

"Aku khawatir dia kelelahan seperti sekarang, karena kemarin kita terlalu bersenang-senang." Lanjut Pharita.

Ahyeon mengangguk dan ber-oh pelan.

Tak berselang lama, Asa dan Rami datang. Mereka juga mengajukan pertanyaan yang sama seperti ketika Ahyeon datang karena penasaran mengapa mereka berkumpul, lalu Ruka pun menjawab mereka dengan jawaban yang sama pula.

"Sekarang dia baik-baik saja kan? Aku belum melihatnya." Rami berujar sembari melirik ke arah kamar Chiquita di atas sana.

"Kau bisa melihatnya nanti. Sekarang ada Rora disana dan dia juga sedang tidur. Kepalanya pusing, sepertinya karena mimisan tadi." Jelas Ahyeon.

"Apakah tidak perlu membawanya ke rumah sakit? Aku khawatir dia kenapa-kenapa." Ucap Rami sambil menatap kakak-kakaknya.
Ruka bersiap membuka mulutnya, namun sudah di dahului Ahyeon.

"Aku sudah mengajaknya, tapi dia menolak bahkan menangis karena tidak mau pergi kesana lagi. Katanya dia baik-baik saja jika istirahat,"

Rami menatap Ahyeon dengan senyuman tipis. "Dia selalu seperti itu, tidak mau membuat kita khawatir."

"Dia sangat keras kepala."

Ahyeon tersenyum tipis dan menatap Rami sambil menghela nafas panjang.
Padahal dia sudah memaksa Chiquita untuk jujur padanya saja, tapi gadis itu tidak mengatakan apapun.

Dia juga belum memberitahu yang lainnya tentang mimisan gadis itu yang ternyata bukan karena terantuk meja, khawatir membuat mereka lebih panik nantinya.

Biar dia yang mencari tahu diam-diam. Dan semoga ke khawatiran nya tidak terjadi dan Chiquita baik-baik saja.

********************

Setelah tidur cukup lama, Chiquita mulai terbangun. Dia cukup terganggu ketika sesuatu yang basah terasa di keningnya.

Melihat pergerakan dari sang adik, Asa menjauhkan tangannya dengan handuk kecil basah itu.

IM HERE, UNNIE...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang