Pertemuan divisi media pensi SMA Negeri 612 mulai terlihat polanya. Pertemuannya tiap Kamis di sore hari setelah pulang sekolah dan sesekali Sabtu jika memungkinkan. Namun, adakalanya dari hari Kamis bergeser ke hari Rabu atau hari Jumat, atau malah hari Selasa, tetapi tidak pernah hari Senin dan, tentunya, Minggu. Itu semua ditentukan dari banyaknya staf divisi media yang bisa datang ke pertemuan atau tidak karena Lany akan mengabsen setiap pekannya.
Waktu sudah bergulir ke pertengahan semester, yang berarti akan ada ujian tengah semester (UTS). Lany dan staf divisi media mulai meminimalkan pertemuan. Selain karena UTS, alasan lainnya adalah karena Lany pun sudah mengenalkan hampir semua aplikasi desain, mulai dari Adobe, Corel Draw, Canva, Photopea, Affinity, Figma, dan bahkan Paint Tool SAI. "Kalau ada aplikasi tambahan lagi, seperti MediBang atau Procreate, aku bisa ajarkan nanti setelah UTS. Tapi, setelah UTS, aku lebih ingin membahas tentang pengaturan media sosial untuk menyebarkan informasi," kata Lany pada suatu Sabtu di pertemuan divisi media.
Sayangnya, sementara itu, Nilam pernah terlewat materi soal Affinity Designer karena pernah merasa tidak enak badan dan pulang cepat dari sekolah. Syukurlah Lany berbaik hati untuk bertemu dengan Nilam setelah Nilam menghubunginya. Kebetulan ada satu orang lagi yang mau belajar Affinity Designer, jadi ada dua orang yang bisa diajarkan sekaligus. Begitu pesan yang dikirimkan Lany kepada Nilam melalui aplikasi chatting Line. Maka, Nilam akan bertemu dengan Lany sepulang sekolah nanti.
"Halo, Kak," Nilam menyapa Lany yang ada di ruang OSIS pada suatu hari Selasa. "Terima kasih sudah meluangkan waktu sebelum UTS."
"Sama-sama. Kan UTS masih minggu depannya lagi," kata Lany. "Tinggal menunggu satu orang lagi yang mau belajar, ya. Kita di karpet ini aja. Perlu meja kecil?"
"Gak usah, Kak. Aku bisa simpan laptop di pangkuan aja."
"Gak bakal kepanasan?"
"Gapapa, Kak."
"Oh, ya udah."
Nilam dan Lany duduk bersamaan di atas karpet di lantai. Ada Kak Kintan juga di dalam ruang OSIS. Kak Kintan sedang belajar dengan mengerjakan latihan soal pada buku kumpulan materi dan soal. Kak Kintan melihat Lany dan Nilam dari atas meja di ruang OSIS. "Kalian rajin dan semangat belajar desain media, ya?" Kak Kintan menyahut.
"Ah, ini cuma desain. Kak Kintan sendiri rajin dan semangat amat belajarnya," timpal Lany.
"Biasa, Kintan suka merendahkan diri biar bisa meroket," kata Kak Septian, kakak kelas 12 A yang diketahui merupakan waketos I alias wakil ketua OSIS pertama yang sedang duduk di meja yang sama dengan Kintan. Wakil ketua OSIS kedua, Kak Rezky dari kelas 12 F, sedang tidak terlihat.
"Eits, desain, sih, bukan "cuma", dong. Mendesain itu skill yang dibutuhkan di zaman now," sanggah Kintan.
Nilam tersenyum saja mendengar obrolan kakak-kakak kelasnya sambil menyalakan laptop yang sudah ia keluarkan dari dalam tas punggungnya.
"Selamat sore."
Terdengar sapaan dari pintu ruangan OSIS. Sapaan tersebut berasal dari dua orang. Kedua orang itu memasuki ruang OSIS. Yang pertama terlihat masuk adalah Kak Juanda, biasa dipanggil Kak Juan, dari kelas 12 H, yang merupakan kepala bidang akademik di OSIS.
Yang kedua terlihat masuk, di belakang Kak Juan, adalah siswa yang hampir-hampir tidak ingin dilihat Nilam: Rubi.
"Sore!" Kak Kintan balas menyapa keduanya.
"Eh, Juan! Sini-sini!" Septian memanggil lalu meminta Kak Juan untuk mendekatinya dengan gestur tangannya.
"Halo, Kak Juan," sapa Lany saat Kak Juan melewatinya. "Halo juga, kamu! Rubi, benar kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
JAMETOLOGY
Ficção AdolescenteNilam tidak menyukai laki-laki jamet alias 'jajal metal' yang suka berpakaian dan punya gaya berbicara aneh serta menongkrong dan mengobrol berkepanjangan seperti tidak ada tujuan. Menurutnya, masa muda tidak boleh dilewati secara sia-sia tanpa renc...