JAMETOLOGY BAB II

442 89 35
                                    

Di hari Senin, para siswa SMA sudah masuk sekolah lagi. Tugas bahasa Indonesia kelas 10 D, kelasnya Nilam, dikumpulkan pada jam pelajaran pertama. Hampir semua siswa di kelas 10 D mengerjakan dan mengumpulkan tugasnya.

Tidak terasa, waktu berlalu hingga jam istirahat siang. Saat istirahat siang, Nilam makan siang di kantin bersama beberapa temannya. Setelah Nilam selesai makan, Nilam berkata ke teman-temannya, "Teman-teman, aku mau ke kelas duluan, ya."

"Kenapa, Nilam?" tanya Mayang, salah satu teman Nilam.

"Aku gak bawa hape, handphone, ada di dalam tasku, di kelas. Aku mau kirim pesan ke ayahku. Agak penting soalnya ibuku sedang sakit flu dan butuh obat."

"Oh, oke. Nanti kita nyusul."

Nilam berjalan ke kelasnya dari kantin. Saat sampai, ia pergi ke tempat duduknya dan mengambil ponsel dari dalam tas. Ia langsung mengetik di kolom percakapan dengan ayahnya. Ayah, ini nama obat flu yang Ibu butuh. Nilam mengirimkan perinciannya ke ayahnya.

Setelah mengirim pesan, Nilam menunggu teman-temannya datang karena Nilam satu-satunya yang ada di kelas saat ini. Nilam berniat menunggu di depan kelas sambil memainkan ponselnya. Nilam berjalan keluar kelas sambil membawa ponselnya. Kebetulan, Nilam melihat Bu Hasnah, guru Bahasa Indonesia, sedang berjalan lewat depan kelasnya. Bu Hasnah hendak pergi ke kelas 11 yang jalannya melewati jajaran kelas 10.

Ada sebelas pembagian kelas di tiap tingkat, dari A—K. Kelas A, B, E, dan F adalah kelas IPS. Sisanya, kelas C, D, G, H, I, J, dan K adalah kelas IPA. Sedari dulu, Nilam memang menyukai sains, jadi Nilam sudah bersiap untuk masuk ke penjurusan ilmu pengetahuan alam (IPA) dengan masuknya Nilam ke kelas 10 D. Oleh karena itu, rangkuman materi webinar Nilam yang Nilam kumpulkan sebagai tugas Bahasa Indonesia kepada Bu Hasnah pun tentang pertanian di era digital.

"Bu Hasnah," Nilam menyapa sambil tersenyum.

"Halo, Nilam," balas Bu Hasnah.

"Bu, bagaimana tugas merangkum tadi? Apakah sudah diperiksa?"

"Oh, belum. Ibu mau mengumpulkan semua tugas kelas 10 minggu ini. Tolong beri tahu yang belum mengumpulkan tugas dalam seminggu ini. Boleh webinar, boleh seminar luring, kok."

"Baik, Bu." Nilam adalah sekretaris kelas, jadi dia cukup dikenal guru. "Kalau begitu, Bu, apakah Ibu punya saran supaya kami bisa selalu dapat info tentang seminar atau webinar yang bisa kami ikuti? Tidak hanya untuk mengerjakan tugas, tapi saya sendiri juga tertarik untuk mencari ilmu lewat seminar atau webinar."

"Wah, bagus itu. Ilmu perlu dicari. Nilam pasti punya sosmed, kan? Bisa ditemukan di situ, cari yang menarik bagi Nilam. Kadang suka lewat, kok, di linimasa utama atau di bagian pencarian yang sedang ramai atau trending."

Nilam mengangguk. "Kalau rekomendasi dari sekolah sendiri?"

"Hmmm, oh, ada ini," Bu Hasnah ikut mengeluarkan ponselnya. "Ada Telegram. Ini pakai nomor telepon. Kita ada kanal Telegram info sekolah. Yang menjalankan adalah petugas TU. Jadi, kalau ada broadcast informasi akan disalurkan lewat kanal Telegram ini. Kadang suka ada info tentang seminar atau webinar, bisa diikuti. Kakak-kakak kelas banyak yang sudah terhubung." Bu Hasnah menunjukkan kanal Telegram SMA Nilam dan Nilam memperhatikan.

"Baik, Bu. Saya belum punya Telegram. Nanti saya pasang di ponsel."

"Nilam sedang tertarik soal apa?" tanya Bu Hasnah.

"Mungkin ... industri dan teknologi."

"Nah, itu suka lewat, kok. Kalau Nilam menyempatkan diri, pasti ada yang bisa diikuti Nilam."

"Ya, baik, Bu. Terima kasih banyak, Bu," ucap Nilam.

"Sama-sama. Tetap semangat." Bu Hasnah melanjutkan berjalan ke kelas 11.

Nilam tersenyum setelah mendapat pencerahan dari Bu Hasnah. Nilam segera mengunduh Telegram di ponselnya. Selama menunggu unduhan, Nilam memperhatikan sekitarnya yang penuh orang-orang memakai seragam sekolah. Nilam tersenyum lagi. Ah! Alangkah menyenangkan lingkungan ini kalau rapi.

JAMETOLOGYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang