***Keluarga Park adalah satu dari beberapa keluarga dengan pengaruh yang cukup besar di Korea Selatan.
Bisnis keluarga yang dijalankan secara turun temurun membuat nama keluarga Park dikenal oleh banyak orang dari berbagai kalangan.
Park Haesoo sendiri saat ini memegang peran sebagai generasi ketiga, sekaligus menjadi pemegang tahta tertinggi di bisnis keluarga Park.
Karena itu juga, ia memiliki hubungan yang kurang baik dengan kakaknya, Park Johyuk.
Johyuk merasa bahwa apa yang dimiliki oleh Haesoo saat ini seharusnya adalah miliknya. Terlebih karena ia adalah putra pertama.
Namun Park Seonjae, ayah dari dua bersaudara Park itu merasa bahwa putra pertamanya itu tidak layak untuk memegang perusahaan turun temurun itu.
Apalagi setelah mendapati bahwa Johyuk sempat terlibat dalam sebuah bisnis gelap. Seonjae semakin yakin untuk mengangkat Haesoo sebagai pewarisnya.
Jangan kira Haesoo menerimanya dengan lapang dada.
Awalnya ia menolak tawaran itu karena tidak ingin melepas profesi dokter yang sudah lama ia perjuangkan.
Namun karena segala paksaan dan bujukan dari kedua orangtuanya, Haesoo tidak memiliki pilihan lain selain menuruti mereka.
Terkadang saat memikirkan keluarga kecilnya saat ini, Haesoo menjadi sedih.
Seandainya dulu ia mempertahankan pendiriannya sebagai seorang dokter, apa ia tetap akan sesibuk ini?
Melihat kedua putrinya yang mulai mengikuti jejaknya membuat perasaan Haesoo tidak karuan.
Bukannya ia tidak bangga pada Jennie dan Jisoo yang telah sukses di usia muda mereka, tapi Haesoo hanya ingin mereka lebih menikmati masa muda bersama keluarga.
Haesoo tersadar bahwa kian hari, jarak mereka semakin jauh.
Pria Park itu takut.
Bagaimana bila keempat putrinya sudah terlalu dewasa dan mandiri hingga merasa tidak membutuhkan dirinya maupun Jihye?
Bagaimana bila mereka merasa mampu mengambil keputusan sendiri dan merasa tidak perlu memberitahu apapun lagi pada kedua orangtuanya? Sama seperti apa yang Lisa lakukan beberapa waktu lalu?
Jangan pikir Haesoo tidak tahu apapun.
Meskipun ia sibuk dengan pekerjaannya dan harus menghadiri berbagai perjalanan bisnis, tapi Haesoo selalu tahu apa yang dilakukan oleh keempat putrinya.
Termasuk apa yang dilakukan Lisa.
Tapi sayangnya, Haesoo terlalu menyayanginya untuk marah.
Tidak. Sesungguhnya Haesoo hanya sedang membuat alasan. Ia hanya terlalu takut untuk menanyakan dan mendengar jawaban dari Lisa.
Mengingatnya membuat perasaan sedih semakin menghujam hatinya.
Haesoo tahu Jihye pun sama dengannya.
Karena itu, bersama Jihye, Haesoo berniat untuk memperbaiki semuanya sebelum terlambat.
Hari ini keduanya memutuskan untuk pulang di jam makan malam dan menghabiskan waktu bersama keempat putrinya. Apalagi besok adalah akhir pekan.
Secara kebetulan, ketika keduanya tiba di mansion, mereka menemukan bahwa Jennie dan Jisoo juga sudah pulang.
Alhasil makan malam hari ini bisa diisi dengan formasi lengkap keluarga Park.
"Di mana Lisa?" Tanya Jihye begitu mereka semua sudah berkumpul di ruang makan.
"Aah aku lupa. Tadi aku berjanji untuk memanggilnya di jam makan malam," jawab Jisoo sebelum menoleh pada Jennie di sampingnya. "Jennie-ya, apa kau bisa memanggilnya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ephemeral [On Going]
Fanfiction*** Semuanya terlalu sempurna Terlalu sempurna hingga aku tidak menyadari bahwa kesempurnaan hanya sebuah ilusi sementara yang akan berakhir di satu titik. Aku hanya terlalu naif untuk mempercayai segalanya akan bertahan selamanya *** Start: 03 Febr...