***"Lisa-ya, ayo bermain rollercoaster lagi!"
Lisa menahan kekesalannya ketika kembali mendengar kalimat berulang itu dari Chaeyoung.
Ini sudah kelima kalinya Chaeyoung mengajaknya untuk kembali memainkan wahana yang sama.
"Apa kau tidak ingin mencoba wahana lain di sekitar sini?" Tawar Lisa yang dijawab dengan gelengan tegas dari kembarannya itu.
"Aku mau rollercoaster!"
Lisa menghela nafas pasrah.
Seandainya saja wahana kesukaan Chaeyoung itu berada di tengah taman hiburan, maka Lisa tidak masalah bila Chaeyoung terus-menerus meminta untuk memainkannya.
Yang jadi masalah adalah wahana itu berada di ujung pintu masuk dan berhenti di ujung pintu masuk lainnya, sehingga secara otomatis mereka harus berjalan dari ujung ke ujung.
Bukankah itu sangat melelahkan?
"Kajja, unnie yang akan menemanimu."
Sahutan itu membuat Lisa menoleh dan menemukan Jennie yang sudah menyamakan langkahnya dengan mereka dan kini berada di samping Chaeyoung.
"Tapi aku ingin naik bersama Lisa." Chaeyoung masih berkeras meminta Lisa untuk menemaninya.
"Kau sudah empat kali bermain bersamanya," jawab Jennie sambil memutar matanya. "Unnie juga ingin memainkannya sekali lagi sebelum kita keluar. Jisoo unnie tidak ingin menemaniku."
Gadis blonde itu menanyunkan bibirnya namun akhirnya mengangguk setuju.
"Kalian di sini menunggu kami selesai?" Tanya Jemnie pada kedua saudari dan orangtuanya.
"Nee, pergilah nak."
Setelah kedua gadis berbeda surai itu terlihat menjauh, Lisa akhirnya bisa menghembuskan nafas lega.
"Kau lelah, nak?"
Gadis berponi itu sedikit tersentak kala tangan besar Haesoo tiba-tiba mengelus kepalanya.
"Aniyo appa. Aku senang." Deretan gigi rapi itu Lisa perlihatkan dalam senyum lebarnya.
"Geure? Appa senang kalau Lisa menikmatinya." Haesoo merangkul putri bungsunya itu dan mengecup keningnya sayang.
"Lisa-ya, kemarilah," panggil Jisoo. "Ayo duduk di sana." Gadis berbibir hati itu menunjuk sebuah kursi panjang berbentuk pisang.
Lisa menoleh pada Haesoo dan Jihye, meminta izin pada keduanya.
"Appa dan eomma akan sedikit berkeliling untuk mencari cemilan. Kami akan kembali kemari nanti."
"Arasseo." Lisa mengangguk mengerti. "Tapi kurasa pisang itu muat bila appa dan eomma juga ingin duduk beristirahat di sana."
Jihye mencubit pipi Lisa gemas dan mengusap keningnya. "Gwenchana. Appa dan eomma baik-baik saja. Tunggu di sana bersama unnie mu eoh?"
"Arasseo eomma." Lisa tersenyum sebelum pergi menyusul Jisoo.
Haesoo dan Jihye tidak melepas pandangan mereka dari punggung putri bungsu mereka itu.
"Apa dia baik-baik saja yeobo? Wajahnya sedikit merah." Kekhawatiran telihat jelas di wajah wanita empat anak itu.
"Jangan khawatir yeobo. Mungkin dia hanya sedikit lelah. Sejak tadi mereka tidak berhenti bermain. Lagipula ada Jisoo yang bersamanya."
![](https://img.wattpad.com/cover/361614177-288-k940354.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ephemeral [On Going]
Fanfiction*** Semuanya terlalu sempurna Terlalu sempurna hingga aku tidak menyadari bahwa kesempurnaan hanya sebuah ilusi sementara yang akan berakhir di satu titik. Aku hanya terlalu naif untuk mempercayai segalanya akan bertahan selamanya *** Start: 03 Febr...