***Doubt
***
Belakangan ini, hari-hari Lisa terasa sangat membosankan.
Selain Chaeyoung, ia tidak pernah lagi bertemu dengan kedua unnie nya yang lain.
Lisa bisa mengerti bila itu Jennie, mengingat unnie nya yang satu itu sedang marah untuk waktu yang tidak bisa ditentukan.
Namun yang membuat Lisa bingung adalah, Jisoo juga terkesan seperti sedang menghindarinya.
Sejujurnya, Lisa merasa cukup kecewa.
Walau bagaimanapun, di pertengkarannya dengan Jennie beberapa waktu lalu, Jisoo menjadi satu-satunya orang yang menyaksikan semuanya.
Karena itu, Lisa sempat berharap Jisoo akan datang dan memberinya sebuah pelukan hangat yang membuatnya tenang, seperti yang selalu gadis itu lakukan dulu.
Namun nyatanya, pelukan itu tidak kunjung datang. Baik di malam itu maupun hingga hari ini.
Jisoo bahkan tidak pernah lagi manampakkan batang hidungnya di hadapan Lisa.
Awalnya Lisa tidak ingin berpikiran buruk. Mungkin saja Jisoo memang sedang sangat sibuk.
Tapi apakah masuk akal bila kesibukan itu bertahan hingga dua minggu?
Rasanya tidak.
"Lisa-ya, wae geure? Apa masakan eomma tidak enak?"
Lisa segera tersadarkan dari lamunannya saat suara lembut Jihye mengalun memasuki pendengarannya.
Ah benar.
Selain Chaeyoung, belakangan ini Jihye juga lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah.
Ia seketika dipenuhi rasa bersalah.
Memasang senyum terbaik di bibirnya, Lisa menatap Jihye.
"Masakan eomma enak," ucapnya. "Aku hanya sedikit kenyang, eomma."
Jihye manatap Lisa tidak setuju. "Kenyang hanya dengan dua suap?"
Lisa menunduk menatap piring di tangan Jihye.
Benar saja, makanan di sana masih tersisa banyak. Bahkan tidak berkurang walau seperempatnya.
"Apa eomma perlu memanggil Dokter Han kemari untuk memeriksamu?"
Lisa menggeleng lesuh, namun tidak mengatakan apa-apa, membuat Jihye sedikit khawatir.
Wanita itu menyimpan piring Lisa ke samping nakas sebelum meneliti wajah putri bungsunya.
"Apa Lisa sakit?" Ia membawa tangannya menyentuh pipi Lisa lembut.
"Aniyo, eomma. Aku baik-baik saja."
"Lalu ada apa, hmm?"
Lisa menghela nafas kasar.
"Eomma..."
"Hmm?"
"Apa.... Jisoo unnie sangat sibuk?"
Jihye mengerutkan keningnya mendengar pertanyaan tiba-tiba Lisa. Namun sebelum ia bisa menjawab, Lisa lebih dulu melanjutkan ucapannya.
"Apa dia sesibuk itu hingga eomma harus memanggil Dokter Han dan bukannya Jisoo unnie?"
Padahal Lisa tahu bahwa Jihye hanya ingin sedikit mengancamnya agar mau menerima beberapa suap makanannya lagi, tapi pikiran gadis itu malah tertuju ke arah lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ephemeral [On Going]
Fanfiction*** Semuanya terlalu sempurna Terlalu sempurna hingga aku tidak menyadari bahwa kesempurnaan hanya sebuah ilusi sementara yang akan berakhir di satu titik. Aku hanya terlalu naif untuk mempercayai segalanya akan bertahan selamanya *** Start: 03 Febr...