***"Chaeyoung-ah, ayo pulang. Ini sudah hampir jam sembilan malam, jangan sampai kau kelelahan dan tidak bisa maksimal di penampilan besok," ajak Hyeri.
Hari yang ditunggu-tunggu itu akhirnya tiba. Selama tiga hari ke depan, kampus mereka akan mengadakan pentas seni.
Karena itu, hari ini latihan mereka ditiadakan agar para anggota klub musik bisa beristirahat untuk acara besar besok.
Tapi bukannya pulang ke rumah, saat kelas mereka selesai, Chaeyoung justru mengajak Hyeri mengunjungi salah satu cafe.
"Sebentar lagi. Kalau kau ingin pulang duluan tidak masalah."
Mendengar jawaban Chaeyoung, Hyeri hanya bisa pasrah dan kembali duduk di tempatnya. Tentu saja ia tidak tega meninggalkan gadis itu seorang diri.
"Sebenarnya ada apa denganmu?"
Chaeyoung hanya melirik Hyeri sekilas lalu kembali fokus pada ponselnya.
"Jangan pikir aku tidak menyadari gelagat anehmu." Gadis itu melipat tangan di depan dada. Tatapannya menajam.
"Memangnya ada apa denganku? Aku biasa saja."
Hyeri memutar matanya. "Memangnya kau pikir aku siapa? Kita sudah berteman selama bertahun-tahun," decaknya.
Chaeyoung tidak menanggapi singgungan itu.
"Belakangan ini kau selalu membuat alasan agar bisa pulang lebih malam," tuduh Hyeri. "Mulai dari sengaja mengubah jadwal latihan menjadi lebih malam sampai mengunjungi cafe ini seorang diri saat latihan selesai lebih cepat," pungkasnya.
Chaeyoung mendongak dengan mata membulat. "Darimana kau tahu?"
"Kalau kau sudah sering kemari?" Tanya Hyeri dengan sebelah alis terangkat. "Chaeyoung-ah apa di matamu aku sangat bodoh?"
Meskipun sedikit kebingungan, Chaeyoung menggeleng. "Ani, tentu saja tidak."
"Kalau begitu apa aku terlihat seperti orang yang tidak pernah memperhatikan sekitar?"
"Aniyo." Bantah Chaeyoung lagi, tentunya masih dengan kebingungan yang sama. "Kau cukup observan."
"Kalau begitu kau seharusnya tahu kalau aku akan menyadarinya begitu pelayan di sini tiba-tiba saja mengantarkan madu hangat itu padamu," tunjuk Hyeri pada cangkir di depan Chaeyoung. "Seolah kau adalah pemilik cafe ini."
"Mwo? Tentu saja aku bukan pemilik---"
"Aku tahu. Aku bahkan tahu siapa pemilik cafe ini," tukas Hyeri.
"Lalu---"
"Poinku adalah---" Hyeri memotong ucapan Chaeyoung, "--- karena kau jelas bukan pemilik cafe ini, tindakan kecil mereka itu membuktikan bahwa kau sudah sangat sering kemari dan memesan minuman yang sama. Setidaknya mungkin belakangan ini."
Perkataan panjang lebar Hyeri, meninggalkan keheningan di antara keduanya.
"Hyeri-ya"
"Wae? Kau ingin membantah?"
"Ani, hanya saja aku sedikit terkejut."
"Wae?"
"Aku tidak berbohong saat mengatakan bahwa kau tidak bodoh," ucap Chaeyoung. "Tapi jujur aku tidak menyangka bahwa kau sepintar dan seobservan ini."
"Ya!" Kesal Hyeri. Apa itu sebuah hinaan atau pujian?!
Beberapa pengunjung cafe menoleh ke arah mereka karena teriakan Hyeri.
![](https://img.wattpad.com/cover/361614177-288-k940354.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ephemeral [On Going]
Fanfiction*** Semuanya terlalu sempurna Terlalu sempurna hingga aku tidak menyadari bahwa kesempurnaan hanya sebuah ilusi sementara yang akan berakhir di satu titik. Aku hanya terlalu naif untuk mempercayai segalanya akan bertahan selamanya *** Start: 03 Febr...