***"Things started to fall apart"
***
Sebuah hal yang nyaris mustahil untuk menyembunyikan sesuatu dari orang terdekat. Terlebih bila mereka berada 24/7 di sekitar kita.
Chaeyoung mulai menyadari hal itu ketika ia kembali menghabiskan banyak waktunya bersama Lisa.
Pikirannya melayang pada kejadian malam tadi, di mana Lisa menariknya dari mimpi buruk yang selalu menghantuinya kala langit bergemuruh.
Chaeyoung ingat saat pertama kali Lisa menemukannya dalam kondisi seperti itu, ia berinisiatif untuk menghindari adiknya itu yang akhirnya berujung pada pertengkaran dan kecewaan Lisa padanya.
Namun di saat Chaeyoung seenaknya bersikap seperti itu pada Lisa, gadis itu justru berusaha memahaminya. Meyakinkan Chaeyoung bahwa ia tidak akan menanyakan apapun bila bukan Chaeyoung sendiri yang mengatakannya.
Dan terbukti, hingga saat ini Lisa tidak pernah menanyakan apapun.
Namun sejujurnya, sikap Lisa yang memegang teguh perkataannya itu justru mengganggu Chaeyoung.
Lisa tidak mungkin mengetahui sesuatu bukan? Terlebih saat itu Lisa berada di belahan dunia yang lain.
Lagipula memangnya siapa yang berani memberitahu Lisa bila Haesoo duluh telah memberikan peringatan keras pada siapapun yang mengetahui peristiwa itu?
Jika begitu, apa Lisa hanya tidak ingin mengingkari ucapannya?
Atau... Lisa memang tidak peduli dan tidak ingin tahu?
Gadis blonde itu menghela nafas, kesal dengan dirinya sendiri.
Rasanya ia tidak berhak untuk berpikiran buruk seperti ini bila sejak awal ia sendiri yang tidak ingin Lisa mengetahuinya.
"Chaeng? Apa kau mendengarku?"
Manik cokelatnya bertemu pandang dengan Hyeri yang menatapnya bingung.
"Kau baik-baik saja?"
"Hmm," gumam Chaeyoung. "Aku hanya sedikit lelah."
Decakan itu terdengar dari Hyeri yang menutup bukunya. "Bagaimana tidak lelah bila kau terus menerus menerima permintaan dari dosen bergaji buta itu?"
Chaeyoung terkekeh mendengar gerutuan sahabatnya itu.
Sejak dulu, Hyeri memang selalu menentang sikap Chaeyoung yang menerima permintaan dari beberapa dosen mereka untuk memeriksa dan bahkan mengajar di beberapa kelas.
Bila hanya sesekali, Hyeri tidak akan mempermasalahkannya. Namun yang jadi masalah adalah mereka semakin sering meminta bantuan Chaeyoung.
"Mereka tetap dosen kita."
Hyeri memutar matanya malas saat jawaban itu lagi-lagi didengarnya.
Chaeyoung mulai membereskan barang-barangnya kemudian membawa tumpukan kertas yang sejak tadi ia periksa bersama Hyeri.
"Lagipula aku heran padamu," ucap Hyeri ketika keduanya mulai melangkah menuju ruang dosen. "Kau bisa saja melaporkannya pada appa mu tapi kenapa kau dengan senang hati menerimanya saja?"
"Aku hanya suka melakukannya." Chaeyoung mengedikkan bahunya. "Pekerjaan ini seringkali menjadi sumber ide untukku."
Hyeri hanya bisa menggeleng pasrah. "Tapi bayangkan saja kalau aku tidak membantumu hari ini. Kau bisa saja tinggal di kampus hingga pukul delapan malam hanya untuk memeriksa semua itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ephemeral [On Going]
Fanfiction*** Semuanya terlalu sempurna Terlalu sempurna hingga aku tidak menyadari bahwa kesempurnaan hanya sebuah ilusi sementara yang akan berakhir di satu titik. Aku hanya terlalu naif untuk mempercayai segalanya akan bertahan selamanya *** Start: 03 Febr...