Part 13

1K 148 14
                                    


***

Menjadi mahasiswa teladan bukanlah hal yang mudah, bahkan bagi gadis sepintar Chaeyoung sekalipun. Seringkali hal itu sungguh melelahkan.

Beberapa hari belakangan ini, Chaeyoung benar-benar merasakannya. Setelah menggantikan dosennya untuk mengajar mahasiswa semester bawah, Chaeyoung masih harus mengikuti latihan musik yang baru berakhir di pukul tujuh malam.

Namun hari ini terasa lebih berat dari biasanya.

Setelah jam kuliahnya, Chaeyoung mendadak diminta untuk mengajar satu kelas tambahan karena dosen kelas itu mendadak sakit.

Chaeyoung bahkan harus bisa menyiapkan bahan ajarannya dalam waktu satu jam sebelum kelas itu dimulai karena pemberitahuan dadakan itu.

Namun untungnya, karena gadis blonde itu memiliki otak encer, ia berhasil menyelesaikannya tepat waktu.

Alhasil hari ini jadwal Chaeyoung sangat padat. Mulai dari mengikuti kegiatan kuliah, mengajar dua kelas, dan terakhir, kembali mengikuti latihan musik.

"Chaeyoung-ah, kau tidak perlu melakukan vibrato di bagian reff. Kupikir lebih baik menyanyikannya secara lembut saja agar lebih mudah dihayati."

Suara itu memecah lamunan Chaeyoung.

Di titik ini, Chaeyoung bahkan tidak mampu lagi untuk mencerna usulan yang diberikan oleh lawan duetnya itu dan hanya mengangguk pelan.

Chaeyoung berusaha menghilangkan denyutan di kepalanya yang sejak tadi tidak berhenti mengganggu.

Energinya sudah benar-benar terkuras. Mungkin bila diibaratkan sebagai baterai, Chaeyoung hanya tersisa 5% saja.

Pukul delapan lebih seperempat, latihan itu akhirnya selesai hingga Chaeyoung bisa bernafas lega. Ia tidak membuang waktu untuk segera merapikan barang-barangnya dan pulang secepatnya.

"Terimakasih untuk kerja keras kalian hari ini. Sampai bertemu besok."

"Kau tidak ikut? Kami akan pergi makan malam bersama setelah ini." Tanya Junho, salah satu anggota klub yang cukup dekat dengan Chaeyoung.

"Eoh, Chaeyoung-ah, ikutlah," tambah Hyeri.

"Mian, tapi aku sedikit tidak enak badan." Chaeyoung tersenyum tidak enak pada mereka.

"Ah geure? Baiklah. Semoga lekas sembuh."

Chaeyoung mengangguk kecil dan kembali menoleh pada anggota klub lainnya. "Kalau begitu aku pulang. Selamat bersenang-senang. Jangan terlalu lelah eoh?"

"Nee," jawab para anggota klub secara bersamaan.

Gadis blonde itu melambaikan tangannya singkat sebelum benar-benar meninggalkan ruang latihan.

Langkah pelannya mengisi kekosongan koridor yang dilaluinya. Pencahayaan yang remang-remang sedikit membuat Chaeyoung gelisah. Tidak biasanya ia berada di kampus dalam keadaan sekosong ini.

Berusaha mengenyahkan pikiran buruknya, Chaeyoung mempercepat langkahnya menuju lift.

Namun tubuhnya membeku begitu merasakan sentuhan lembut di punggungnya.

Tanpa berpikir dua kali, gadis blonde itu menjerit ketakutan.

Tangan yang tadinya menyentuh punggungnya kini berpindah menutup mulutnya dengan cepat.

"Yaa jangan berteriak. Ini aku!"

Suara yang terdengar kesal itu seketika menghentikan teriakan Chaeyoung.

Ephemeral [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang