Part 3

2K 183 11
                                        


***

Tidak seperti biasanya, hari ini Chaeyoung sedikit malas untuk mengikuti latihan dari klub musiknya.

Awalnya ia berencana untuk meminta izin dan menghabiskan waktu di rumah seharian bersama Lisa.

Tapi niatnya pupus begitu saja ketika adiknya itu sudah pergi entah ke mana di pagi-pagi buta.

Mood nya memburuk sejak itu.

"Chaeyoung-ah, apa ada sesuatu yang mengganggumu?"

Chaeyoung yang sedang berpangku tangan menatap kosong ke arah panggung sama sekali tidak bergerak dari posisinya walaupun pertanyaan itu ditujukan padanya.

"Tidak ada, aku hanya sedang tidak mood."

"Kau memikirkan Lisa?"

Chaeyoung menghela nafas tanpa menjawab pertanyaan Hyeri.

"Bukankah dia baru kembali kemarin? Jangan bilang kau sudah bertengkar dengannya?"

"Ani! Tentu saja tidak," bantah Chaeyoung. "Kami tidak bertengkar," ucapnya lagi sambil memainkan kukunya.

"Lalu kenapa responmu seperti itu?" Hyeri memilih menyimpan kertas di tangannya lebih dulu sebelum mengambil tempat di samping Chaeyoung. Sepertinya sahabatnya itu sedang membutuhkan teman curhat.

"Geunyang."

"Mengaku saja. Kau bertengkar dengannya kan?" Hyeri menyikut pinggang Chaeyoung pelan beberapa kali.

"Kubilang tidak Jung Hyeri." Chaeyoung memberikan tatapan membunuhnya agar Hyeri berhenti melakukan hal menyebalkan itu.

Gadis itu sendiri hanya nyengir namun tidak urung menghentikan perbuatannya.

"Lalu ada apa? Kau hanya pernah semuram ini saat Lisa memutuskan untuk melanjutkan kuliahnya di luar negeri."

"Aku merindukannya."

"Mwo? Kenapa---"

"Dan aku iri pada kedua unnieku."

Hyeri terdiam.

Setahunya, keempat bersaudara itu sangat akur. Memikirkan ada perasaan iri atau cemburu di antara mereka rasanya sedikit tidak masuk akal.

"Wae? Apa---" Hyeri menghentikan ucapannya begitu melihat sesuatu di belakang Chaeyoung.

Namun gadis blonde itu sama sekali tidak menyadarinya.

"Kemarin saat pertama kali bertemu dengan Lisa, dia memarahiku karena aku memeluknya." Chaeyoung memulai curhatannya. "Tapi setelah itu dia dengan sukarela memeluk Jisoo unnie. Di depanku. Lalu setelah itu aku mendengar dari Jennie unnie bahwa Lisa juga memeluknya. Bahkan tidur bersama dengannya. Bukankah itu tidak adil?! Aku ini kembarannya, seharusnya dia lebih---"

Tiba-tiba sepasang tangan memeluk Chaeyoung dari belakang hingga membuatnya tersentak kaget.

"Mianhae Chaengie"

Siapa lagi pelakunya kalau bukan Lisa?

Desas desus mengenai kepindahan si bungsu Park sekaligus kembaran dari Park Chaeyoung itu memang sudah menyebar ke sepenjuru kampus.

Tapi kemunculannya yang tiba-tiba seperti ini tetap berhasil menarik perhatian semua orang yang berada di aula itu. Apalagi karena sekarang ia sedang memeluk Chaeyoung di depan umum dengan santainya.

Namun kedua bersaudara itu tampaknya mengabaikan respon orang-orang di sekitar mereka. Bahkan Hyeri sendiri memutuskan untuk pergi dan memberikan ruang untuk mereka.

Ephemeral [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang