***Setelah semua hiruk pikuk yang terjadi selama Lisa berada di rumah sakit, hari ini Sohee mengizinkan Lisa pulang.
Meskipun masih diharuskan untuk menggunakan armsling sebagai penopang bahu kanannya, tapi Lisa cukup bersyukur. Ia sudah benar-benar muak dengan bangunan bernuansa putih biru itu.
Dan hari ini yang mengemban tugas untuk menjemputnya adalah Chaeyoung.
Awalnya Jisoo sempat menawarkan diri, namun ternyata gadis bersurai hitam itu memiliki jadwal operasi sepanjang hari dan bahkan diharuskan untuk lembur.
Jennie sendiri, jangan ditanya. Entah sampai kapan Sejeong terus melimpahkan tumpukan kertas yang lama-kelamaan membuatnya menjadi penghuni kantor.
Alhasil tugas penting itu diambilalih dengan senang hati oleh Chaeyoung.
Gadis blonde itu bahkan sengaja mengosongkan jadwalnya setelah jam kuliahnya berakhir hanya untuk menjemput adik kesayangannya.
Lisa sendiri tidak keberatan. Meskipun awalnya ia sempat menolak karena tidak ingin merepotkan, tapi rupanya ia tetap kalah dari Chaeyoung.
Gadis blonde itu tidak ingin menyia-nyiakan waktunya bersama Lisa. Terpisah selama dua tahun dengan Lisa saja sudah meninggalkan sebuah penyesalan untuknya.
Itu sebabnya, selama Lisa menjalani hari-harinya di rumah sakit, Chaeyoung berusaha meluangkan waktunya sebanyak mungkin untuk Lisa. Berusaha untuk tidak berpisah lagi dengan adik kembarnya itu.
Karena bagi Chaeyoung, waktu adalah sebuah misteri yang sulit dipecahkan.
Tidak peduli bagaimana dan seberapa putus asa seseorang memintanya untuk berhenti, waktu tidak akan pernah mendengarkan.
Ia hanya terus berjalan, meninggalkan siapapun yang tidak dapat mengikutinya untuk terjebak dan terperangkap dalam keputusasaan di masa lalu.
Chaeyoung sangat menghargai waktu. Berusaha untuk terus melangkah beriringan dengan waktu hingga tidak ada penyesalan yang datang menghampirinya kelak.
Saat Sohee akhirnya mengizinkan Lisa untuk pulang, entah mengapa setitik perasaan sedih menghampiri Chaeyoung.
Ini tidak masuk akal dan egois.
Padahal bukankah ini yang Chaeyoung nantikan? Ia bahkan sempat kesal saat kondisi Lisa kembali menurun beberapa hari lalu. Lantas kenapa sekarang ia justru merasa seperti ini?
Rasanya... Chaeyoung tidak dapat mencegah berbagai ketakutan yang mulai menghampirinya.
Bagaimana bila mereka tidak akan bisa menghabiskan waktu bersama sebanyak ini saat Lisa pulang?
Bagaimana bila adik kembarnya itu kembali dalam dunianya sendiri dan meninggalkan Chaeyoung?
Chaeyoung tidak bisa membantah saat sebagian dari dirinya menyadari perubahan Lisa semenjak kembali dari Kanada.
Meskipun adiknya itu menjadi lebih percaya diri, tapi di waktu yang bersamaan, Chaeyoung merasa hubungan mereka mulai berjarak.
Dan belakangan ini, meskipun sering bersama dengan Lisa, jarak itu semakin terasa untuknya.
Entah hanya perasaannya saja tapi Chaeyoung sering menemukan Lisa melamun menatap kosong pada anak ayamnya.
Bahkan Chaeyoung sempat menduga mungkin Lisa sedang bertelepati dengan boneka jelek itu.
Tapi tentu saja Chaeyoung cukup waras untuk tidak menyuarakan pemikiran yang jelas akan menimbulkan perdebatan itu.
"Chaeng? Butuh bantuan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ephemeral [On Going]
Fanfiction*** Semuanya terlalu sempurna Terlalu sempurna hingga aku tidak menyadari bahwa kesempurnaan hanya sebuah ilusi sementara yang akan berakhir di satu titik. Aku hanya terlalu naif untuk mempercayai segalanya akan bertahan selamanya *** Start: 03 Febr...