9. TUGAS

394 53 7
                                    

Bel pulang telah berbunyi dan Darriel segera merapikan meja jaga perpustakaan untuk menuju ruang guru, karna ada satu dan lain hal pak Jimmy memintanya untuk menjaga perpus sampai bel pulang dan untung saja jadwalnya hari ini hanya satu kelas.

"iel..." panggil Nanda yang menyembulkan kepala di pintu perpustakaan untuk mengintip keberadaan sahabatnya.

Darriel melangkah keluar perpus dan ternyata semua temannya sudah berada disana.

"anak-anak ngajak ke caffe baru yang ada di jalan Thaienthu."

"kalian duluan deh, gw harus periksa tugas anak-anak." ucap Darriel.

"kalian duluan deh, gw nunggu iel." ucap Bisma.

"gak usah Ma, lo ikut mereka aja biar gw sendiri disini."

"trus lo balik sama siapa nanti?" tanya lelaki imut itu.

"gampang, nanti gw telpon bunda."

"ngrepotin bunda aja lo el.... udah sih gw tungguin aja, sekalian gw temenin."
"semua guru juga pasti udah pulang daripada lo sendirian kan." ucap Bisma.

"gak usah Bisma... udah sana keburu sore." Darriel mendorong bahu Bisma dan Putra yang berdiri di dekatnya.

"lo beneran el?" tanya Prisil dan Darriel mengangguk.

"yakin lo?" tanya Panji meyakinkan.

"iya... udah sana."

"tapi____"

"stop..." ucap Darriel menyela ucapan Vina.
"kapan-kapan aja sama gw." lanjut Darriel.

"oke deh... kalo gitu kita duluan yaa..." ucap Bisma dan Darriel mengacungkan jempol.

Lelaki cantik itu menatap kepergian ketujuh sahabatnya lalu melangkah menuju ruang guru.

~
"loh iel... belum pulang?" tanya pak Josep yang sedang mengenakan jaketnya.

"belum pak."
"maaf pak mau izin pinjam tempat duduknya untuk periksa tugas anak-anak." jelas Darriel sopan.

"loh mau di periksa sekarang?"

"iya pak."

"udah waktunya pulang el... besok aja gapapa."

"gapapa kok pak, cuma sekelas aja.. paling gak sampai satu jam."

"kalau gitu saya bantuin ya..." ucap pak Josep ingin melepas jaketnya.

"eh pak... terimakasih tapi gak usah." ucapan Darriel menghentikan gerakan pak Josep.

"tapi el___"

"saya gapapa beneran kok pak.."

"pulangnya sendiri?" tanya pak Josep.

"nanti di jemput bunda pak."

"loh... saya tungguin aja ya.. sekalian saya antar pulang."

"gak usah pak... terimakasih." cegah Darriel.
"saya sendiri gapapa kok pak."

"kamu yakin?" Darriel mengangguk.

"oke deh..." pak Josep kembali membenarkan jaketnya lalu menggendong ranselnya di punggung.
"kalo gitu saya duluan ya."

"iya pak... hati-hati." ucap Darriel tersenyum mengikuti arah pak Josep keluar dari ruang guru dan guru killer itu sesekali menengok ke arah Darriel yang berdiri didekat meja nya.

Darriel duduk di meja pak Josep untuk mulai memeriksa tugas para siswa kelas 2 IPS-2 dan mengoreksi jawaban yang salah, sesekali dia terkekeh kecil saat menemukan tulisan pendek dibawah tugas milik beberapa muridnya.

ASYMMETRY [BELUM REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang