11. PANTAI

408 55 5
                                    

14.00

Terik matahari mulai berkurang di siang hari menjelang sore dan seorang laki-laki cantik sedang tengkurap diatas kasur menonton drakor yang baru saja rilis semalam.
Dia tersenyum salah tingkah saat merasa gemas dengan pemeran utama yang ada di layar HP nya.

"loh Putra, Bisma... ayo-ayo masuk."

Darriel menyentuh gambar pause saat  mendengar samar-samar suara bunda memanggil nama teman-temannya.
Dia segera bangkit berniat memeriksa keluar dan laki-laki cantik itu terkejut melihat bundanya berdiri di depan pintu kamar lalu beralih pada ruang tamu.

"lah... kok gak nelpon dulu?" tanya Darriel keluar dari kamar.

"acara dadakan." sahut Onad.

"pantai yuk..." ajak Bisma.

"api unggun sama piknik ala-ala." sambung Prisil.

"tau gitu gw siap-siap daritadi."
"gw mau ganti baju bentar." ucap Darriel kembali masuk kamar berjalan menuju lemari pakaiannya.

Laki-laki cantik itu memindai seisi lemarinya dan pilihannya jatuh pada celana jeans, kaos putih tanpa lengan di sanding kemeja dengan warna yang sama.

Darriel meraih tas kecil lalu memasukkan barang yang sekiranya dibutuhkan. Dia melangkah keluar dengan penampilan sederhananya.

"yok..." ajak Darriel menutup pintu kamar dan semua temannya berdiri.

"bunda iel pergi ya.." pamitnya sedikit lantang.

"hati-hati." jawab sang bunda yang mengintip dari balik lemari pembatas ruang tamu dengan ruang televisi.

"oke..." jawab Darriel mendekati sang bunda untuk mengecup pipinya lalu berjalan keluar.

"kita berangkat bunda..." ucap sahabat Darriel bersamaan.

"iyaa... hati-hati ya, jangan ngebut."

"siap bunda...." sahut mereka.

Delapan pemuda itu berjalan menuju motor dan seperti biasa, Darriel berboncengan dengan Bisma.

"udah?" tanya Putra menatap satu persatu sahabatnya.

"udah..." jawab Darriel dan Panji bersamaan.

"urut satu-satu aja guys, jangan baris dua-dua." ucap Nanda dan semuanya mengacungkan jempol.

Mereka mulai menyalakan mesin motornya untuk berangkat menuju pantai menikmati sunset bersama-sama.

~~~

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 2 jam, kini mereka sampai di tempat yang belum terlalu dikenal banyak orang. Delapan pemuda itu segera memarkirkan motor lalu berjalan memasuki area hutan untuk sampai ke pantainya.

Darriel tersenyum saat mendengar deburan ombak yang seolah sedang berteriak memanggil jiwanya untuk bercanda bersama. Dia berlari kecil menuju tepian pantai saat melihat warna biru kehijau-hijauan air laut.

 Dia berlari kecil menuju tepian pantai saat melihat warna biru kehijau-hijauan air laut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ASYMMETRY [BELUM REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang