38. END

1.1K 71 14
                                    

Seorang lelaki tampan memasuki kamar pengantin dan ia melihat pujaan hatinya sudah berbaring memiringkan tubuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang lelaki tampan memasuki kamar pengantin dan ia melihat pujaan hatinya sudah berbaring memiringkan tubuh.
Arjuna melangkah ke kamar mandi dan Darriel segera duduk setelah mendengar pintu ditutup.

Ia turun dari ranjang, berjalan mondar-mandir sesekali duduk lalu kembali berdiri mencari cara untuk menghindari suaminya.

10 menit berlalu namun Darriel belum menemukan cara, ia melompat keatas ranjang untuk kembali ke posisi semula saat tak lagi mendengar suara gemericik air.

Arjuna keluar dari kamar mandi dan ia menahan senyum saat melihat posisi Darriel sedikit berubah. Dia naik keatas ranjang memeluk Darriel dari belakang.

"sudah tidur?" bisik Arjuna di tengkuk Darriel dan Darriel semakin erat memejam.

Arjuna menahan senyum lalu mengecup bahu Darriel untuk menggodanya namun tak ada respon apapun. Ia bergerak mengecup tengkuk Darriel dan terkekeh saat menyadari pujaan hatinya itu menahan nafas.

Lelaki tampan itu bergerak cepat merubah posisi Darriel untuk berada dibawahnya dan Darriel menutup wajahnya dengan kedua tangan.

"kenapa, um?" tanya Arjuna dengan suara yang mulai berat.

Arjuna membuka tangan Darriel perlahan dan melihat lelaki dibawahnya itu memejam.

"kak." serak Arjuna membuat Darriel membuka matanya satu persatu dan mereka saling tatap.

Arjuna menilik satu persatu manik jernih Darriel, menatap dalam-dalam dengan sorot yang sulit diartikan.

"kak." lirih Arjuna seolah menahan sesuatu.

"aku takut." lirih Darriel.

"takut apa?" goda Arjuna menahan senyum.

"jangan tertawa." ucap Darriel memajukan bibirnya.

CUP!

Darriel melotot kaget dan Arjuna terkekeh melihat ekspresi lucu suaminya yang memerah.

"boleh?" bisik Arjuna dengan suara yang semakin berat.

"Juna." singkat Darriel memasang wajah lucu.

"um?" Darriel diam.
"aku tidak akan kasar." lanjut Arjuna seolah tau ketakutan Darriel yang masih diam.

Lelaki tampan itu menutup kedua mata Darriel dengan telapak besarnya lalu mengecup bibir ranum yang sedari tadi mengusik akal sehat.

Hangat, lembut dan kenyal membuat Arjuna semakin rakus melumat bibir pujaan hatinya.

Ia kecupi seluruh wajah Darriel lalu turun ke leher memainkan lidahnya disana membuat lelaki cantik itu mengangkat dagunya tinggi-tinggi menahan rasa aneh yang menjalar.

"Juna..." lirih Darriel susah payah.

Arjuna turun dari ranjang, menanggalkan seluruh pakaiannya dan Darriel melotot kaget saat melihat milik Arjuna sudah berdiri kokoh dengan urat-urat yang timbul.

ASYMMETRY [BELUM REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang