20. TANPA KABAR

444 50 9
                                    

Minggu sore.

Tiga orang sedang duduk didepan kafetaria untuk menikmati waktu berkumpul yang sudah lama mereka lewatkan karna sibuknya masa magang.

Terlihat jelas tiga sekawan itu tengah asik mengobrol dan bercanda-ria membahas apapun yang menarik.

"gak kerasa magang kurang 3 mingguan lagi." ucap Putra.

"lah iya anjir... sangking asiknya kali ya." sahut Darriel dengan ekspresi hebohnya.

"kemarin gw di panggil kepala sekolah makanya gw ajak ngumpul, sekalian ngomongin yang di sampein beliau." jelas Putra sebagai ketua kelompok magang.

"emang apaan Put?" tanya Bisma penasaran.

"nunggu yang lain dulu." Bisma mengangguk, kembali menatap jalanan.

"oiya el... lo deket ya sama anak IPS itu?" tanya Putra dan Bisma segera memutar tubuh menghadap kedua sahabatnya.

"siapa wei?" tanya Bisma.

"Juna apa siapa sih namanya?" jawab Putra.

"lah iya el... lo deket sama dia?" tanya Bisma terlihat sangat penasaran.

"ooiii...!!!" ucap Onad sembari menghentakkan kakinya membuat ketiga orang itu tersentak kaget.

"anjing." umpat Putra yang tidak sadar kedatangan Onad dan Onad hanya tertawa.

"bahas apaan sih?" tanya Onad menarik kursi dari meja sebelah Darriel agar semakin dekat dengan ketiga sahabatnya sedangkan Nanda, Panji, Vina serta Prisil duduk di meja sebelah Onad.

"lo ngrasa gak sih Nad kalo si Juna ada something sama iel?" tanya Bisma menatap Onad.

"Juna kelas 11 IPS bukan sih? yang sering usilin iel?" Bisma mengangguk.

"pake nanya, udah keliatan juga." jawab Onad menyambar kentang goreng  milik Darriel.

"kalian juga notice?" tanya Bisma beralih pada keempat sahabatnya yang duduk di meja samping.

"gak usah di tanya udah keliatan banget." balas Panji dan tiga orang lainnya mengangguk setuju.

"apasih ngaco klean... dah lah mending fokus sama yang mau di sampein Putra." sela Darriel mengalihkan pembicaraan.

"apaan Put?" tanya Vina penasaran.

"jadi gini guys, gw kemarin di panggil pak kepala sekolah."

"he'em... trus?" sela Onad.

"bentar lagi kan hari jadi SMA Raikan tuh__"

"ya trus?" sela Onad lagi.

Darriel yang merasa terganggu karna Onad terus menyela ucapan Putra langsung mengambil beberapa kentang goreng lalu menyuapkan paksa pada Onad untuk membungkam mulutnya dan Onad hanya melotot kearah Darriel.

"gw lanjut ya?" tanya Putra.

"lanjut... lanjut..." ucap Darriel menutup mulut Onad dengan telapak tangannya.

"AARRGH... JOROK BANGET ANJRIT." teriak Darriel saat merasa telapak tangannya basah dijilat Onad dan sang pelaku hanya tertawa.

"sorry Put, lanjutin." ucap Darriel mengelap tangannya dengan tissue.

"oke... jadi SMA Raikan ini setiap hari jadi selalu ngadain acara, entah lomba atau pentas seni tari."
"nah... kepala sekolah bilang kalo 2 tahun berturut-turut mereka udah ngadain pentas seni tari dan tahun ini pingin ngerubah tema."
"perayaan kali ini mereka mau ngadain acara fashion show buat peringatannya dan kepala sekolah minta kita buat ikut berpartisipasi sekaligus biar jadi kenang-kenangan, kan kita udah mau kelar magang nih? gimana?." jelas Putra panjang lebar.

ASYMMETRY [BELUM REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang