33. SPESIAL

630 68 13
                                    

Lelaki tampan lengkap dengan seragam kebanggaannya sedang bersedekap dada bersandar disamping pintu apartemen seseorang yang selalu menjadi motivasinya untuk maju.

Sudah 30 menit dia berdiri disana karna tak memiliki nomor si pemilik apartemen pun enggan mengetuk pintunya.
Sikapnya begitu tenang seolah waktu itu bukanlah hal yang berarti jika menyangkut guru magangnya.

"sudah siap?" ucap Arjuna lembut saat pintu apartemen terbuka membuat sang pemilik terperanjat kaget mengelus dada karna seseorang tiba-tiba muncul didepannya.

"ada apa?" tanya Darriel kebingungan.

"tidak ada apa-apa, hanya mau menjemput guru matematika untuk mengantarnya mengajar."

"kau tidak telat mengantarku lebih dulu?" tanya Darriel sedikit canggung.

"aman, komandan." balas Arjuna tersenyum manis.

"daritadi?" tanya Darriel.

"baru." singkat Arjuna menilik arlojinya.
"30 menit yang lalu."
Darriel yang sedang mengunci pintu seketika menengok cepat mendengar ucapan Arjuna.

"kenapa tidak menelpon?" tanya Darriel mengantongi kunci lalu keduanya mulai berjalan.

Arjuna menyondongkan sedikit tubuhnya kedepan mengintip Darriel.

"nomor gaib?" tanya Arjuna dan Darriel hanya diam sembari merutuki dirinya karna lupa jika mereka belum bertukar nomor.
"boleh pinjam ponsel kakak?"
Arjuna kembali melangkah dengan tubuh tegapnya.

"untuk?" tanya Darriel menengok kesamping.

"ponselku di mobil." jelas Arjuna dan Darriel merogoh saku celananya lalu memberikan ponselnya pada Arjuna.

"masih suka plastik ternyata." ledek Arjuna lalu terkekeh saat melihat wallpaper Darriel bergambar biasnya.

Arjuna mulai mengotak-atik ponsel Darriel, tak berselang lama suara dering panggilan terdengar dan Arjuna merogoh saku celananya.

"oh ada disini ternyata." ucap Arjuna menunjukkan kedua layar ponsel itu pada Darriel.
"hubungi Juna jika perlu sesuatu." lanjutnya menyerahkan ponsel Darriel dan Darriel hanya mengangguk, mati-matian menyembunyikan salah tingkahnya.

Mereka berdua memasuki lift untuk turun ke basement menuju mobil Arjuna.

~
"silahkan." ucap Arjuna setelah membuka pintu mobil untuk Darriel.

"trimakasih, sebenarnya tidak perlu repot-repot." ucap Darriel memasuki mobil.

"perlakuan spesial untuk orang spesial."

BLUSH!

Ucapan manis dengan suara lembut Arjuna membuat pipi mulus Darriel merona dan Arjuna hanya terkekeh saat menyadarinya.

Arjuna memutari mobil dan segera masuk ke kursi kemudi untuk menuju sekolah tempat Darriel mengajar.

~

Arjuna menghentikan mobilnya didepan gerbang sekolah dan Darriel merapikan kemejanya bersiap untuk turun.

"trimaka____" ucapan Darriel terputus karna menahan nafas saat Arjuna tiba-tiba bergerak menyondongkan tubuh ke arahnya untuk membuka pintu Darriel dari dalam.

"sama-sama..." ucap Arjuna.
"sengaja tidak keluar karna takut bapak guru tidak nyaman di lihat muridnya." lanjut Arjuna tersenyum manis sembari menatap manik jernih Darriel dan Darriel segera memalingkan pandangan merasa kikuk.

"sekali lagi trimakasih." Arjuna mengangguk, kembali ke posisi semula.

"nanti pulang jam berapa?" tanya Arjuna.

ASYMMETRY [BELUM REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang