22. MENGHILANG

461 53 4
                                    

kriiiiiiiing.

"lo beneran mau pulang sendiri el?" tanya Bisma dengan nada khawatir.

"iya Ma.."

"tungguin gw aja kenapa sih?"
"paling jam 3 juga udah pulang." Bisma mencoba membujuk Darriel agar menunggunya menyelesaikan tugas dari bu Namtan untuk acara fashion show.

"gw agak gak enak badan Ma, kepala gw pusing." jelas Darriel tidak semangat.

"lo balik sama siapa Nad? tanya Bisma menatap Onad.

"sama Nanda."

"lo Put?" Bisma beralih pada Putra.

"gw sama Vina si bocah ingusan." sahut Putra.

"gw sepak juga lo." sewot Vina tak terima di bilang ingusan.

"gw bonceng krucil." sambung Panji saat Bisma menatapnya.

"udah gakpapa gw pulang sendiri aja, banyak ojek didepan." kata Darriel.

"udah sih tinggalin aja Ma, lanjutin besok juga bisa." timpal Panji.

"gw males nunda-nunda, ada jadwal ngajar juga besok."
"bisa-bisa gw gak istirahat lagi kek hari ini." jelas Bisma sedikit kesal.

"atau mau boti aja el?" tanya Onad santai.

"ha?!!"
Tujuh orang itu kaget mendengar pertanyaan Onad.

"boti, bonceng tiga." jelas Onad dan seketika semua membuang nafas kasar.

"gw kira apaan." kata Putra.

"emang apaan?" tanya Onad sedikit bingung.

"sok polos anying padahal suka sama Nanda, yakali gak ngerti boti." jawab Panji dan Onad menendang kaki sahabatnya itu untuk membuatnya diam.

"ngaco lo." sela Nanda sedikit salah tingkah.

"dah yok balik, biarin ni bocah sendirian." ucap Panji berjalan keluar.

"ngeselin banget ni anak." kesal Bisma menonjok lengan Panji saat melewatinya dan semua terkekeh kecil.
Ketujuh guru magang itu berjalan keluar gudang bersamaan, meninggalkan Bisma sendirian.

Tanpa sadar Darriel menengok ke kiri, menatap datar ke arah taman yang berada didekat gudang.

"liatin apaan sih el?" tanya Prisil membuat Darriel tersentak.

"nggak kok, yuk pulang."
Mereka berjalan beriringan melewati koridor menuju gerbang sekolah.

~

"lo beneran mau nunggu disini el?" tanya Panji pada Darriel yang berdiri didepan gerbang sekolah.

"iya, gw tinggal pesen ojek kok."
"kalian duluan aja." ucap Darriel.

"beneran?" tanya Vina meyakinkan.

"iya Vin... udah sana pulang." usir Darriel.

"yauda kita pulang duluan el..." pamit Nanda.

"iya... hati-hati." semua mengacungkan jempol lalu berjalan menuju parkiran meninggalkan Darriel sendirian.

•••

Drrrt Drrtt Drrtt

HP disaku celana Arjuna bergetar dan remaja tampan itu segera merogoh sakunya, menatap layar membaca nama Pandu yang terpajang disana.

"hmm?" jawab Arjuna malas.

"dimana lo?"

"kantin." singkat Arjuna.

ASYMMETRY [BELUM REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang