39. Perasaan Kita (2)

91 21 0
                                    

Pagi hari, karena Selena harus pergi ke kampus, dia sudah meninggalkan apartemen Stephanie. Begitu juga dengan ibunya Vano yang memiliki urusan. Sementara Stephanie sendiri, harus pergi ke perusahaan untuk mengumumkan masa hiatusnya.

Sepanjang lorong perusahaan, Stephanie dikawal oleh beberapa pengawal. Hal itu memancing para pekerja perusahaan mempertanyakan soal orang yang mengawal Stephanie. Mereka berbisik-bisik, tapi anehnya masih bisa Stephanie dengar.

"Aku dengar dia mengajukan cuti dalam dunia liburan."

"Ada apa?"

"Apa yang terjadi dengannya?"

"Apa dia sakit? Atau... dia..."

Gosipan semua orang terhenti, ketika Stephanie berhenti berjalan dan berbalik untuk memindai orang yang telah menggosipkannya. Dia menarik dan mengeluarkan napas panjang. Lalu berkata, "Dibanding bergosip seperti itu, coba tanyakan langsung padaku. Aku tak segan untuk memberitahukan kalian alasannya."

Ucapan Stephanie langsung membuat beberapa orang mematung tak berani membalas. Sementara Stephanie sendiri berjalan menuju tempat suaminya berada. Dia ingin memastikan masa hiatusnya berjalan lancar, akan tetapi... ketika masuk ruangan Vano, dia malah melihat seorang wanita tengah menggoda Vano. Itu pun tepat di depan mata Stephanie sendiri.

"Pak Vano... ayolah. Beri aku kesempatan untuk bekerja di tempat yang lebih baik lagi. Beri aku panggung dan satu album saja. Jika bapak mau memenuhinya, aku bisa saja menyerahkan diriku pada Bapak," pinta wanita itu.

Vano masih setia duduk di tempatnya. Dia tak berminat untuk menyetujui keinginan wanita itu. Oleh karenanya, Vano langsung berdeham kemudian membuka lembar dokumen milik sang istri. "Tidak berminat."

Wanita berlipstik merah itu mengepalkan kedua tangannya. Dia ditolak Vano, tanpa jeda sedikit pun. Wanita itu langsung mengambil dasi yang Vano kenakan, kemudian berkata, "Apa kau yakin, Pak? Kau menolak bermalam denganku? Keinginanku tak banyak, aku hanya ingin kau mempromosikanku lebih banyak lagi. Apa itu salah?"

Vano membalas, "Kau artis bermasalah. Banyak rumor, dan skandal yang mengatakan kau wanita tak benar. Citra perusahaanku mungkin akan ternodai. Apalagi setelah mengetahui, jika kau memang wanita seperti itu."

Ucapan Vano langsung membuat pipi wanita itu memerah. Dia langsung berkata, "Jadi bapak hanya menerima wanita modelan seperti Stephanie saja? Kau pikir, aku tak tahu... jika kalian pernah bermalam bersama?"

"Kau melakukan banyak hal untuk wanita itu! Padahal dia juga seorang pembuat masalah sepertiku! Apa bagusnya dia? Dia juga pasti melakukan hal ini, untuk naik pangkat!" jelas wanita itu.

•••

My Boss My Boo #Verkwan [Republish]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang