|| Cilnan Or Civan

58 4 0
                                    

1+1

••••••••
-

Sempetin VOTE dulu👌

⭐⭐⭐


HAPPY READING 🧡
_


⭐⭐⭐⭐⭐⭐


Pagi ini adalah hari di mana kelas Xll IPA 3 semua murid harus berolahraga namun arcilla sedang enggan mengikutinya ia memilih duduk di kelas sendirian sambil coret-coretan di bukunya.

"arci... kamu ngapain nggak ikut ke lapangan." ibu lilis menyamperi ke kelas.

Arcilla lantas memegang kepalanya sambil mendesis,"sett. aduh bu saya pusing banget ini tadi udah mau ikut tapi tiba-tiba pandangan arci jadi gelap hampir jatuh." keluhannya hanya beralasan.

"benar atau bohongan ci? kalo beneran kamu ke UKS saja tapi kalau sampe ibu tau itu hanya alasan siap-siap dapet hukuman kamu ci."

Ancam dari guru yang entah sejak kapan memiliki kebiasaan mengendip-kedipkan mata berulang kali itu.

"bu genit kangen kasih hukuman ke arci ya kan.." seru arcilla ia beranjak dari duduk sambil tertawa sesaat ia lupa jika tengah akting pusing.

"arci gabung ikut yang lain ke lapangan," titah bu lilis mungkin ia sadar jika arci hanya pura-pura.

Arci langsung kembali duduk seraya memijat kepala,"aduh bu kalo arci pingsan di jalan gimana ini pusing banget.."

Bu lilis meloloskan napas nya lalu pergi dari kelas itu setelah gurunya tak terlihat lagi arcilla kembali tertawa tanpa suara.

"gak sadar apa kalo partikel partikel panas dari neraka lagi mengguyur dunia gue gak mau ikut ke lapangan karna menyelamatkan diri dari serangan panasnya neraka yang lagi melapisi bumi ini." ujar arcilla sambil bolak-balik berjalan di depan bangku.

Derett.. Derett..

Hp arcilla yang ada di dalam tasnya bergetar ia merogoh nya lalu mengeser ikon hijau yang bisa menghubungkan orang yang memanggilnya itu melihat dirinya.

"apa kak nan."

"1+1 berapa cil?" pertanyaan dari fernan kala panggil video nya terhubung.

"5." kata arcilla tanpa pikir banyak.

"5 di kurangi 2 setengah cil?

"Tiga seperempat." celetuknya.

"Hm, ntar malem temenin gue ketemu sama klien ini tugas dari majikan gak ada penolakan, udah sana belajar yang bener biar pinter." sesudah menyampaikan urusan dengan arcilla fernan langsung menyudahi nya.

"gak jelas deh.. kenapa gue yang di ajak ketemu sama kliennya kak nan! iih," arcilla menghentak-hentakan kakinya.

Arcilla mendaratkan dirinya di kursi lagi ia ingin keluar namun jika ada guru lain yang melihat nya pasti akan di serbu pertanyaan kenapa tidak ikut ke lapangan untuk berolahraga alhasil arcilla kini hanya membuat coretan lagi di buku pelajaran nya sebenarnya bisa saja ia mengisi kesendirian di kelas dengan membaca buku pelajaran nya namun entah lah dengan arcilla jika sudah malas maka ia hanya ingin diam tanpa beban pikiran.

Kurang lebih dua jam semua murid berada di tempat luas yang ada di area sekolah itu terik matahari memang menyengat padahal masih cukup pagi.

"Dino liat di atas ada bidadari." ucap revan sontak dino mendongak.

Cilnan Or Civan ( Selesai ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang