|| Cilnan Or Civan

24 2 0
                                    

Jujur

••••••••••
-
Tekan bintang yg di bawah biar nggk cuma baca aja tapi juga menghargai author nya 👍

HAPPY READING 🧡
_

__________

********

Niatnya hanya ingin mengabari revina namun sejak ponselnya di nyalakan telpon yang masuk tidak berhenti dan silih berganti orang, revan bersama arci hanya memandang hp yang menyala dan mengeluarkan suara dering itu.

"angkat aja van berisik deh." titahan arcilla.

Tangan revan berlambai tanda tidak mau."Itu dino ci males jawabnya pasti langsung nyambar kek petir." hardik nya.

Mata arci malah mendelik saat melihat revan ekspresi itu tampak lucu ketika di lihat revan ia lantas mengusap lembut pipi arcilla sambil mengukir senyuman.

"van ini udah hampir malem kita masih mau disini ntar misal ada tetangga yang kesini terus nanyain kita siapa gimana?" arci berkata.

Revan pun baru menyadari hal yang di tanyakan arci."Iya ya ci gimana? apa pindah ke apartemen aja soalnya gue masih belum mau bawa lo pulang." usulnya.

Ucapan revan membuatnya di cubit arcilla lagi."ntar kita di kira anak muda gak bener van." kata arcilla sangat benar.

Lengan revan yang di cubit itu kini sedang di usap-usap sendiri oleh revan sambil meringis menahan perih karena arcilla main cubit sangat kencang. sementara hpnya belum berhenti berdering dan makin berulang-ulang sampai revan lelah sendiri mendengar nya ia lantas mengambil hp itu.

Mata revan melebar saat tahu siapa yang menelpon."Om dewanta ci." ucapnya sambil menoleh.

"papa." arci ikut berucap.

Telpon itu langsung di jawab oleh revan."Revan kamu bawa arci kemana." tanya dewanta.

"Apa peduli om, revan bawa arci kemana aja bukannya selama ini om selalu tidak peduli mau revan bawa arci kemana," jawaban revan sangat dingin.

Dewanta kembali bersuara tanpa nada marah."Van, arci anak satu-satunya om kalian itu masih muda dan labil om minta cepet pulang." tuturannya itu juga di dengar arcilla.

Senyuman miring terlihat di bibir cowok itu."Kemarin revan udah bilang kan om, sekali revan bawa arci pergi jauh revan gak akan izinin dia balik lagi kerumah," terangnya itu justru membuat arci mendelik.

"Atas dasar apa kamu tidak mengizinkan arci balik kerumah, om minta maaf van mengenai kejadian kemarin sekarang kamu bawa arci pulang," perintah dewanta kekeh setelah bicara ia menutup panggilannya.

Revan dan arcilla saling melihat ketika dewanta langsung mengakhiri telponnya namun revan malah balik bersandar sambil bersedekap seperti enggan untuk pulang.

Tanpa berpikir banyak jikalau kepergian nya dengan arcilla menyibukkan teman-temannya dan juga membuat fernan jadi gelisah sendiri di balkon lantai 3 fernan termenung dengan isi pikirannya yang terus saja tertuju pada gadis yang di sukainya semilir angin malam itu benar terasa dingin meskipun sudah tidak hujan lagi.

"Arcilla lo dimana cil?" gumamnya.

Fernan mendongak ke atas untuk memandangi langit yang sangat gelap itu."Sejak 10 tahun yang lalu hati gue terkunci rapat cil dan tanpa di sengaja gue bertemu sama lo."

Cilnan Or Civan ( Selesai ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang