Kita berawal tanpa sengaja dan perlahan-lahan kamu membersihkan luka hingga tak bersisa.
••••••••••
-HAPPY READING 🧡
~~~~~~~
*********
Arcilla sudah lebih baik ia juga telah berada di rumahnya karena masih menghawatirkan arci semua sahabatnya ikut ke rumah fernan pun juga.
"Dawai aku antar kamu pulang pake mobil ya." ajak dino.
"nanti aja aku masih mau bicara sama arci." jawab gadis berhijab itu juga sudah menganti seragamnya memakai baju arci.
Di ruang kerjanya dewanta tengah bersama fernan."Apa kamu menyukai arci?" tanya dewanta.
Fernan yang memilih berdiri sejak tadi itu tersenyum sekilas."Anda tidak perlu tau yang harus anda lakukan adalah benar menyayangi arcilla tanpa pamrih." ujarnya
"Saya menyayangi arci sejak kecil hanya saja saya menghawatirkan jika arci tidak mau meneruskan perusahaan bagaimana?" kata dewanta.
Fernan menatap tajam."Apa perusahaan bisa mengurus masa tua anda kelak? yang patut anda khawatirkan itu arcilla bukan perusahaan karena arcilla lah yang akan mengurus anda di masa tua nanti." dewanta mengangguk membenarkan ucapan fernan.
Arcilla menghampiri dawai dan yang lainya walau masih terlihat sembab arci sudah bisa sedikit tersenyum justru kania yang malah menangis sambil memeluk sepupunya itu.
Arci balik memeluk."kenapa ni. pulang aja sana anterin cinta pulang nanti dia di cariin abi nya." suaranya juga sudah seperti biasanya.
Dawai malah ikutan memeluk mereka sudah bersahabat."arci kamu harus ceria lagi ya ci." sarannya.
"iyaaa. makasih ya cinta kamu baik banget." ucapan arcilla sesudah berapa saat kania dan dawai hendak pulang.
Arcilla mengantarkan nya sampai ke depan ada elhan, abhimanggala yang akan mengantarkan mereka pulang yaitu mengawal dari belakang mobil setelah mereka pergi arci kembali kedalam ia bertemu fernan di ruang tengah gadis itu menghentikan langkah sedangkan fernan membawa dirinya mendekatinya.
Selanjutnya yang terjadi empat iris mata itu saling beradu ada jarak satu langkah dan itu di ambil arci untuk lebih dekat dengan fernan tujuan gadis itu adalah menatap manik-manik yang berwarna elok milik fernan rasanya sudah cukup lama arcilla tidak menatapnya.
"Ngeliatin apa hm?"
Gadis yang juga di telisik wajahnya itu menggeleng kepala ketika fernan bertanya."gue peluk bentar boleh gak cil?" tanyanya.
Arcilla diam saja namun ia bergerak terlebih dulu memeluk fernan pipi kanan arci diletakkan pada dada bidang fernan sedikit canggung orang yang tadi meminta izin ingin memeluk tangannya bergerak membalas memeluk gadis yang saat ini membuat jantung nya berdetak kencang.
Deg deg. deg deg.
Arci mencukupi momen ia memeluk fernan bibir ranum gadis itu mengukir senyum tipis saat merasakan detak jantung itu ia juga melihat fernan menarik napas panjang lalu di hembuskan perlahan seraya memegang letak detak jantung nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cilnan Or Civan ( Selesai )
Teen FictionKisah remaja yang selalu ketakutan jika tersentuh oleh lelaki dalam hidupnya hal itu di alami selama 3 tahun lamanya dan hanya ada satu cowok hanya dia yang mampu menyentuhnya. cowok itulah yang selalu menenangkan dikala kejadian buruk menghantui re...