|| Cilnan Or Civan

50 1 0
                                    

Kisah ini di awali oleh pertemuan antara CILNAN. namun di kisah ini yang bersatu adalah CIVAN.

••••••••••


Thanks teruntuk para readers yg udah berkenan membaca dan memberi dukungan. Jika karya ini belum memberikan yg terbaik bantu support nya terus agar saya makin bersemangat dan next time akan memberi karya yg jauh lebih baik lagi untuk semua readers.

-

Selamat membaca

________


____________

Merasa sedih saat kehilangan sesuatu atau seseorang yang berharga memang menohok relung-relung hati, kebahagiaan, kesedihan, tidak bertahan selamanya teruntuk kesedihan pada akhirnya akan kembali pulang seiring fase pergeseran kehidupan.

Saat seseorang mengalami fase kesedihan itu dia mungkin menangis untuk melepaskan segala beban di hatinya.

Entah fase mana yang akan di jalani seorang Fernan Fernando- akankah titik kesedihan itu akan segera hilang seperti dia secepat itu kehilangan gadis yang dicintainya?

"Bang maem ayok.. ojo susah terus lho bang aku dadi kepikiran iki."

Ucap dino pada fernan yang sedang berdiri seorang diri di dekat jendela sebelum dino muncul fernan terlihat melamun ketika adik laki-laki nya mengajak makan ia lantas memaksa bibir nya tersenyum tipis lalu merangkul dino.

"Hm ayok."

Tiba di meja makan dua orang itu tidak ada yang menyentuh piring ataupun makanan yang tersaji keduanya teringat arcilla seringkali dia juga ikut makan di sana.

Fernan bergerak mengambil nasi lalu di makan."Gak usah di paksa bang, gue aja belum sanggup apalagi bang fernan." ujarnya.

"Tadi yang ngajak makan siapa?"

"Sorry bang gue takut bang fernan sakit gegara gak makan dari kemarin."

"Abang lo ini udah terlanjur sakit." fernan menunjuk letak hatinya.

Dino mengamati muka fernan dengan seksama raut kesedihan masih kentara di sana adiknya itu kemudian menghela napasnya.

Ia bertanya dengan cara seperti biasanya."Bang aku oleh pacaran gak?"

"Kemaki mu sok-sokan tekok," lontar fernan membuat dino berusaha cekikikan.

"Jalok izin bang.."

"Sak bahagia mu kono wae. pacaran yo pacaran penting ojo neko-neko." pesan fernan pada saudaranya itu.

Dino langsung hormat."Seeaapp.." cetus nya.

"Nek cidro meneh ojo sambat wes kesel aku ngerungokne,"

Dino tertawa kecil sedangkan fernan juga awal mula niatnya ingin makan namun ternyata masih sulit bagi mereka untuk menelan makanan itu.

"Semangat nggeh bang kuat-kuatne atine." titah dino hanya membuat fernan menatapnya.

"Gue kangen semua tingkah dia din." jawab fernan.

Dino beranjak ia juga mengajak fernan untuk meninggalkan tempat itu dan di tengah-tengah mereka melihat caska datang lelaki itu tersenyum lebar.

Kemudian menghampiri."Bos fer.. keluar yok bos ada meeting." langsung ajaknya.

"Wes mboh, mitingo kono dewe, ra ngerasane opo atiku lagi remuk-remuke," fernan sontak mengerutu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cilnan Or Civan ( Selesai ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang