|| Cilnan Or Civan

29 2 0
                                    

Kalung & Cincin

•••••••••

HAPPY READING 🧡

*******

____________

Apa yang di saksikan revan tadi malam masih membuat hatinya sakit ia tidak menyangka jika fernan akan berani memberikan kecupan pada arcilla ada berbagai pertanyaan dalam pikiran revan selama di perjalanan menuju kesekolah.

Motor keren milik revan telah memasuki parkiran cowok yang banyak di gemari para cewek itu memasang muka sangat dingin tidak seperti biasanya ia lantas menghampiri tiga sahabatnya yang tengah berjongkok sambil memakan cilok.

"Ada yang mendung tapi bukan langit." celetuk elhan sambil menusuk cilok lalu di lahapnya.

"Ada yang suram tapi bukan hutan." sambung cetusan yang berasal dari dino.

"Ada yang asam tapi bukan asam." timpalan abhimanggala sontak mereka tergelak bersama.

Revan menyahut cilok abhimanggala yang masih banyak,"Muka lo yang asem," caci revan.

Abhimanggala berdiri lalu balik menyahut ciloknya,"Butuh bantuan apa van kita siap membantu dalam hal sound system kayaknya lo lagi ada sesuatu gitu." ceplos nya.

"Suport sistem, bukan sound system lo kira gue mau hadrohan pake sound system, gini amat nasib gue punya temen udah jelek tukang ngutang kalakuan pecicilan semua,"

Revan mendumel cemoohan akan tetapi mereka tidak tersengat sakit hati justru malah sama-sama mengakak.

"Sa ae lo bambang.." lontar elhan menepuk keras bahu revan.

Revan menyaplaknya,"Bambang muata lo," umpat nya itu menyebabkan tawa dari elhan lagi.

"Gileee, revan kenapa lo bro keliatan emosi banget gitu." tanyanya dino.

Revan berekspresi malas ia melihat ada kimber baru tiba,"Cinta lo noh makin lengket sama kiko gak rindu apa sama kimber." cicitnya revan.

Dino mengedikkan bahunya lalu menggeleng,"Wes ora gamon tenan, Teman-teman wes sembuh total liat dia yang sekarang aja rasanya pengen tak dada jauh." pekikan dino percaya diri.

"Sok mampu kuat lo huh," ledek abhimanggala.

Dino cekikikan sambil merangkul revan,"Dadi uwong seng kuat nek ra kuat nanti telpon damkar minta bantuan." ia berceletuk lagi.

Revan melipat kedua tangannya di bawah dada ia bergeleng-geleng kepala mereka sedikit mengerti apa maksud ucapan dino barusan. empat sekawan itu lantas di buat diam ketika melihat ada mobil fernan yang datang pintu di bagian tempat duduk arci juga di buka kan oleh fernan.

Revan mengukir tipis bibirnya yang mengartikan entah senyuman apa dan setelah itu revan kembali menggelengkan kepalanya seperti seseorang yang tidak mempercayai apa yang sedang di lihatnya revan juga langsung beranjak dari sana.

"Lo berdua sepemikiran sama gue gak?" tanya dino mereka bertiga melihat arcilla yang tengah berbincang dengan fernan.

Elhan. abhimanggala mengangguk,"Mungkin sama." jawabnya kompak.

"arci masuk kelas dulu kak nan." ucap arcilla.

Fernan memberi senyumannya.
"Nanti gue jemput ya cil." pintanya langsung di angguki.

Arcilla segera berlari untuk ke kelas sedangkan tiga remaja cowok masih disana mereka menatap fernan sementara orang yang di tatap merasa aneh ketika fernan ingin menghampiri entah mengapa tiga remaja yang sering menjadi teman nongkrong itu langsung berlari.

Cilnan Or Civan ( Selesai ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang