|| Cilnan Or Civan

17 2 0
                                    

Cilnan Or Civan?

••••••••••
-

HAPPY READING 🧡

__________

Singkat hari arci baru tiba di depan rumahnya sepulang sekolah di antar kania saat sepupunya sudah berlalu dan ketika arcilla ingin kedalam ia tetiba di telepon nomer tidak di kenal karena penasaran siapa itu arci lantas menjawabnya.

"Gimana soal yang gue tawarkan kemarin? bisa kan sama gue malam ini," arci tahu itu suara dari bimo.

"Atau gak gini aja ci gue samperin lo sekarang gimana, gue liat-liat rumah lo sepi."

Sontak arci langsung berbalik badan ke arah jalanan ia menelisik sekitar rumahnya.

Lalu ia menjawab,"gue bukan cewek murahan yang bisa lo tawar," bimo terdengar terkekeh entah di mana orang itu?

"Gak gratis ci kita bisa sama-sama untung lo bisa tau siapa dalang di balik foto lo yang tersebar dan gue bisa menikmati waktu bersama lo arcilla," kata bimo makin membuat arci resah sembari melihat tiap sudut jalanan.

"tutup mulut lo gue gak akan pernah mau pergi sama cowok bajingan kayak lo," arci memekik.

Bimo justru tertawa dari sambungan telepon,"Yakin lo gak peduli, gue peringatin ci sewaktu-waktu orang yang pernah melecehkan lo bisa datang lagi." ucapnya.

Arci langsung mematikan telepon sekaligus meng nonaktifkan hpnya ia juga bergegas kedalam mengembok pagar rumahnya arcilla mendadak camas bagaimana jika orang itu benar kembali lagi pasalnya sejak kabar 2 tahun lalu saat pria yang pernah berbuat tidak senonoh pada arci bebas dari penjara hingga sekarang keberadaan nya tidak diketahui.

Fernan tengah bersantai di belakang rumah ia rebahan di kursi panjang gemericik air dari sisi pojok membuat tempat itu tidak sunyi fernan menjadikan tangannya bantalan ia memandangi air kolam renang yang tenang dan terlihat biru.

Menenangkan pikiran dan hati yang sempat diterpa ombak cukup besar ketika fernan ingin memejamkan matanya seorang remaja yang sekarang sudah ikut menghuni rumah itu muncul.

"Bang fer."  dino membawa segelas minuman.

Fernan menghalau dino menggunakan kakinya,"Hm, ora sah cedak-cedak." ia melarang dino mendekati.

Dino menampik kaki fernan hingga membuat kaki itu jatuh kembali.

"Tangi bang di ombe sek iki." titah adik laki-laki nya itu sambil menarik fernan agar duduk.

"Opo kui?"

Dino menyerahkan gelas yang berisi entah apa itu,"Wes gage diombe rasah kakean cangkem," cecarnya.

"Lambemu, kakangane di cangkem-cangkemne, bocah edan," fernan mengecam.

Meski begitu fernan termasuk saudara yang mudah di perhatikan ia lantas meminum apa yang di berikan dino ketika tahu rasanya ingin menyudahi namun dino malah memaksa fernan dengan cara menahan gelas itu hingga minumannya tandas.

Fernan langsung bangkit sembari mengumpat kesal,"Jan asu tenan, opo kui? rasane koyo rupa mu ora genah-genahi,"

Adiknya malah cekakakan dengan puas."Ahahahaawokawok.. enak kan bang itu tadi jamu pegel ati biar bang fernan gak loyo gitu akibat tadi malem di cuekin arci." lontarnya.

Cilnan Or Civan ( Selesai ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang