Hati Ini Enggan Rela
••••••••••
__________
Thank ya buat para raeders yg udah baca suport terus kasih POV nya.
🙂🧡🧡
__________
Selamat membaca*******
Pagi hari gemericik air menyelimuti bumi membasahi tanah yang sudah lama dilanda kekeringan hujan yang muncul sejak tadi malam mengakibatkan sebagian orang terhalang aktivasinya.
Dino salah satunya remaja itu masih dililit sarung namun sudah ada semangkuk mie rebus berkuah di depannya dino tengah duduk di karpet depan TV ia bersila sambil meniupi mie kuahnya.
"Waktunya menikmati masa kecil bolos sekolah ketika hujan datang.." seru nya sambil mencari chanel yang ingin di tonton nya.
Sesudah menemukan chanel yang menampilkan acara kartun dino meletakkan remotnya kemudian mengangkat mie kuah yang ada dalam mangkuk itu sebelum menyantapnya dino sempat menghirup aroma soto dari kuahnya.
"Heum.. mantap.." ujarnya setelah menyeruput kuah dan juga memakan mie nya.
TOK TOK TOK..
Baru satu suap dino melahap mienya dari luar sudah ada yang mengantuk pintu kosnya dino berniat tak mempedulikan dan lanjut makan namun suara ketukan dan juga suara seseorang makin terdengar.
TOK.. TOK!
"Dinnn! udah melek belum lo dino!" suara yang berkoar-koar sambil mengetuk.
Ada suara kunci di buka pintu lantas terbuka lebar menampakkan dino yang masih sarungan dan membawa semangkuk mie nya ia melihat elhan dengan mulut penuh.
Elhan hanya bisa bergeleng-bergeleng kepala."Udah tau belum? revan sama arci kabur." langsung ucapnya.
Dino keselek seketika."Berita dari mana han? perasaan tadi malem hujannya gak bawa angin kenapa revan sama arci bisa kabur," cetusan nya.
Sontak elhan menarik dino sambil merebut mienya ia juga memakan mie itu tanpa izin sementara pemiliknya malah melongo.
"Tau dari mana kalo revan kabur sama arci?"
Elhan masih berusaha menelan mienya sebelum berkata."Tadi gue mau nyamperin revan nyampe depan rumahnya papanya arci juga dateng dia ngomong kalo dari semalem revan bawa arci pergi." ia menjabarkan.
Kepala dino berulang mengangguk dengan ekspresi datar."Nih din, makasih ayo cari mereka kita samperin mamang dulu." elhan memberikan mangkuknya pada dino.
"Ayo han." ajaknya sudah melangkah.
"Woi din sarung lo, mangkuk lo itu." elhan menyadarkan dino yang masih memakai sarung dan juga membawa mangkuk.
Dino hanya nyengir kuda lalu balik masuk sementara elhan masih menunggunya agar dino lebih normal dalam berpakaian.
Dua orang yang di pikirkan kabur mereka masih berada di rumah yang semalam menjadi tempat nya revan masih tidur di sofa meskipun ada dua kamar namun dia memilih tidur di sofa itu sedangkan arcilla tengah berada di dapur sepertinya ia sedang membuat makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cilnan Or Civan ( Selesai )
JugendliteraturKisah remaja yang selalu ketakutan jika tersentuh oleh lelaki dalam hidupnya hal itu di alami selama 3 tahun lamanya dan hanya ada satu cowok hanya dia yang mampu menyentuhnya. cowok itulah yang selalu menenangkan dikala kejadian buruk menghantui re...