|| Cilnan Or Civan

28 2 0
                                    

Bibir Ranum Dan Tipis

•••••••••
Makasih udah baca Cilnan Or Civan selalu baca terus ya readers 👍

Jan lupa VOTE NYA

HAPPY READING 🧡

•~•~•~•~•~•

*********

Perkara antara revan dan arcilla kini merambat ke revan dan elhan juga akibat kesal elhan sampai tidak mau bicara lagi pada sahabatnya itu dua yang lainya pun sama apalagi ketika pulang revan langsung pergi duluan itu makin membuat Elhan, dino dan abhi jengkel.

Sementara arcilla masih di parkiran ia bingung,"ni gue mau kemana ya?"

Sepupunya itu sedang berpikir sebelum menjawab,"lo sama revan lagi gak baik-baik aja ci padahal gue udah peringatin dia jangan sampai bikin lo sakit hati tapi dia malah gitu, ci lo pulang aja biar gue samperin revan dulu mau gue keramasin pake cabe tuh cowok," kania mendumel.

Dumelan itu justru membuat arcilla tersenyum tipis,"jangan ni kasihan revan ntar rambutnya jadi kayak rambut mamang gimana." cetus nya.

Kania ikutan tertawa kecil lalu memeluk arci.,"ketempat yang bikin lo bahagia aja ci gue khawatir misal diem di rumah pikiran lo malah jenuh." saran dari kania.

Tin..

Itu mobil yang di kendarai pak mamat tukang kebun sekaligus orang yang sering di minta fernan untuk menjemput arcilla.

"itu udah di jemput sana ci gue juga mau pulang." titah kania.

Arcilla tersenyum tipis lalu beranjak untuk mendekati mobil itu sambil berdada pada kania.

Arcilla menyandarkan punggung dan kepalanya ia melihat ke luar mobil dari jendela arci seperti tidak mempunyai semangat dalam dirinya. arah mobil itu menuju kantor fernan tadi arcilla meminta di antarkan kesana dalam kepala arci ia tidak usai memikirkan revan namun kenapa cowok yang di pikirkan tidak mencarinya setelah keributan yang terjadi tadi.

Jika dirinya dan revan menjadi pelik seperti ini dengan jangka waktu lama maka arcilla seakan kehilangan orang yang menjadi suport sistemnya selama bertahun-tahun ini. sampai mobil itu berhenti di kantor arcilla masih terbalut oleh pikirannya namun ia sadar jika telah tiba di kantor yang menjulang tinggi dan besar itu.

Arcilla tidak membawa tasnya ia hanya berjalan membawa jiwa raganya berserta ponselnya yang di genggam saat arcilla di pintu masuk yang terbuat dari kaca itu ada dua penjaga yang mempersilahkan nya dengan baik. tak hanya itu ketika sudah didalam arcilla juga di sapa oleh karyawan yang bertemu dengan nya mereka tersenyum pada arci.

"nona arcilla. bos fernan sedang di ruang meeting mari saya antarkan kesana." ajak seorang perempuan.

Arcilla dibuat bingung ia seperti di kenali mereka semua beda dari pertama kali ia datang ke kantor itu.

"biar kak nan meeting dulu arci tunggu di sini." jawabnya.

"ini pesan dari bos fernan mari ikut saya."

Cilnan Or Civan ( Selesai ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang