|| Cilnan Or Civan

21 1 0
                                    

Apa hati ini akan terkunci selamanya setelah kepergiannya?

••••••••••
-

HAPPY READING 🧡

_________

*******

Kania hampir pingsan seusai menaburkan bunga ke gundukan tanah lantas abhimanggala langsung menahannya agar tak sampai jatuh.

"kita sering tinggal bareng sejak kecil ci sekarang kita gak bisa bareng lagi." curahan kania bersedih mendalam.

Abhimanggala menahan kania agar tak berjongkok lagi."Ni udah."

Sedangkan elhan dan dino masih menaburkan bunga ke tanah yang menjadi rumah terakhir arcilla.

"Gue gak nyangka akan jadi seperti ini ci di hari ketiga revan gak ada lo justru juga pergi dari kita untuk selamanya." elhan bicara pada tanah yang saat ini di seutuhnya.

Dino menoleh bergantian makam revan dan arcilla."Kisah cinta antara Civan- akan abadi di hati kita semua." ujarnya.

Fernan melepas kaca mata hitamnya yang semula menjadi penutup matanya yang terus merembes kan air ia membiarkan kedua iris berwarna hazel yang kerapkali di pandang oleh arcilla itu menatap nisan yang di singgahi nama cantik yaitu.

Arcilla Ceisya Nesyiara-
Bin Dewanta sudrajat-

Seseorang yang mencintai pemilik nama itu mengecup nisan itu hingga beberapa detik sesudahnya fernan kembali memandangi dalam pupil nanar.

Ungkapan fernan."Ini benar-benar menyakitkan cil. bahkan lebih sakit dari sebelumnya kamu penyembuh luka di hati tapi kamu menjelma menjadi pemberi luka kedua yang paling dalam."

"Bukankah akan lebih baik jika kamu menepati janji untuk selalu berada di sisi kak nan mu ini?" tuturnya kian menyakiti relung hatinya sendiri.

Adik laki-laki nya menyentuh pundak fernan."Ini udah yang terbaik bang bahkan takdir pun gak mau revan dan arcilla beda alam maka dari itu Tuhan juga mengambil dia dari kita." ucapnya.

Kania makin terisak."arci." panggilnya.

Berat bagi kania ia sudah bersama arcilla sejak kecil dan sekarang sepupunya takkan bisa lagi diajak bercerita ataupun didumeli lagi seperti dulu.

"Gue duluan mau anter kania pulang." abhimanggala berpamitan.

"Bang kita juga pulang ayo." dino mengajak fernan berdiri.

Fernan meloloskan napasnya ia juga kembali mengenakkan kaca mata hitamnya lalu melangkahkan kaki yang terasa berat seakan-akan enggan pergi dari tempat itu fernan di apit dino dan elhan ketika berjalan.

Kini bagian terpenting telah hilang tak ada lagi gadis yang akan bermain manja pada fernan dan tak ada lagi gadis yang akan memanggilnya dengan sebutan khusus yaitu Kak nan- gadis yang tak sengaja ditemui itu telah di renggut darinya.

Hampa itu yang saat ini menjalar di diri fernan tibanya dirumah ia langsung ke kamar hatinya berdesir banyak hal yang seringkali dilakukan arcilla dikamar itu.

Cilnan Or Civan ( Selesai ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang