|| Cilnan Or Civan

17 1 0
                                    

Orang yang lo panggil kak nan sangat mencintai gadis kecilnya ini.

Fernan Fernando
••••••••••
-

HAPPY READING 🧡

*******

__
_________

Memilih untuk berjaga semalaman demi menemani dan berkali-kali menenangkan arci yang tidak berhenti mengigau ketika pagi menyambut fernan membasuh mukanya agar tidak terasa mengantuk ia lalu mengunjungi dapur.

"Bang. itu arci kesini nya kapan?" tanya dino yang juga baru bangun dan kebiasaannya yaitu selalu memeluk gulingnya saat baru bangun.

Sembari mengaduk kopi fernan menjawab."Tadi malem." singkat saja.

Adiknya justru menaruh guling di atas meja makan yang kosong lalu mengeletakkan kepalanya kemudian kembali tertidur Fernan sengaja mengetok dino menggunakan sendok di kepalanya sontak dino langsung berdrcak.

"Ck, as-" ia tidak melengkapi katanya.

"Opo, hm? arep ngomong piye?" dino menyengir sembari mengusap kepalanya.

"Asss, taghfirullah. mboten bang." ia kemudian cengar-cengir.

"Ados kono, ora klemprak klempruk gek mangkat sekolah." fernan mendumel sembari memegang cangkir kopi nya.

Dino bergerak ia mengambil minuman bersoda di kulkas."Wegah, libur sek wae lah. " jawabannya.

Ia lalu melangkah kan kakinya pergi dari dapur sembari mengacak-acak rambutnya ketika sudah berjarak cukup jauh dino bersuara.

"Argh, van.. kenapa lo pergi secepat ini van!"

Gadis yang semalam tidur di kamar fernan itu tampak sudah bangun ia bertemu fernan di depan kamar sesaat dua orang itu saling diam seraya bertatapan hingga berapa detik fernan melihat kedua mata cantik namun terlihat sembap itu berkaca-kaca.

"Cil." fernan bergerak mendekati.

Namun arcilla malah menjatuhkan air mata."tangan arci berdarah ini darah revan." ucapnya.

Sambil kedua telapak tangannya bergetar arcilla berpindah posisi kepalanya menggeleng kuat mengamati kedua tangannya.

"ini darah kenapa darah revan banyak tolongin revan dia pingsan di kamar," air matanya mengenang sembari berkata.

"tangan gue penuh daraaahh!" jerit nya lalu mengacak rambutnya.

Entah kenapa fernan justru mematung kala melihat arcilla meracau fernan belum juga cepat mendekatinya saat gadis itu makin menjerit dan isakanya tersengal-sengal mengusapi telapak tangannya menggunakan tisu mendengar jeritan arci dino langsung muncul.

"KENAPA GAK BISA HILANG, DARAH INI YANG BUAT REVAN PERGI DARI GUE!" arci memekik saat merasa jika tangannya masih saja berdarah.

Dino sempat ikutan berdiam diri melihat arcilla."Bang dari kemarin arci ngomong gitu terus." ia lalu berkata.

"darah, darah, dimana-mana ada darah gue gak bisa bawa revan kerumah sakit," erangnya kembali arci mengosokan tangannya pada dinding.

Cilnan Or Civan ( Selesai ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang