BAB 5

3K 181 3
                                        

Keesokan harinya.

Seperti hari hari sebelumnya dirumah Bunda Shani, rutinitas pagi nya ya membangunkan putri semata wayangnya itu dan menyiapkan sarapan pagi.

Pagi ini tidak ada drama dari Muthe, ia bangun sebelum Bunda membangunkannya.

"Adekkk.... bangun nak" teriak Bunda dari luar kamar Muthe.

"Iyaa... Adekk sudah siap kok Bund" jawab Muthe.

"Uhh pinter nya anak Bunda udah gede yaa bangun sendiri, nah gitu donk Nak..hehe" Bunda menggoda Muthe.

Muthe pun dibuat salting oleh ucapan Bundanya itu.

"Ayoo kita turun sarapan Dekk" ucap Bunda menggandeng tangan Muthe.

"Jom Bund...." ucap Muthe menirukan bahasa upin ipin.

Di meja makan.

"Adekk hari ini ada ekskul dance ya Bunda, jadi Adekk pulang agak sore" ucap Muthe.

"Adekk mau Bunda temani atau nggak?" Tanya Bunda.

"Gak usah deh Bund, Bunda istirahat aja, tapi nanti Bunda jemput Adekk yaa" jawab Muthe.

"Duh sayangnya Bunda tumben nih gak mau ditemenin, oke Bunda jemput" ucap Bunda mengelus pipi Muthe.

"Hehe gak apa apa Bunda" ucap Muthe terkekeh.

Skip

Sesampainya di sekolah, Muthe pun turun dari mobil setelah pamit lalu memeluk dan mencium pipi Bundanya.

Di depan Gerbang sekolah, sudah ada Jessi dan Flora yang menunggu kedatangan Muthe.

"Pagi guyss, lah si Icel kemana?" Tanya Muthe

"Pagi Mumuchan, Udah di kantin dia, kelaperan katanya" jawab Jessi.

"Huh dasar, emangnya dia gak sarapan dirumah apa!?" Tanya Muthe terheran heran dengan sahabatnya itu.

Mereka ber 3 pun masuk dan berjalan melalui koridor sekolah. Muthe dan sahabat2nya termasuk ke dalam Siswi Populer karena mereka cantik dan berbakat.

Sepanjang perjalanan menuju kelasnya, banyak pasang mata yang terpesona oleh mereka ber 3.

'Kiw kiw neng Jessi mau sama abang gak'

'Muthe kamu lebih lebih dari sempurna'

'Flora aku mau ikut ke dunia mu'

Itulah ucapan2 yang mereka dengar dari cwk cwk sekolahnya.
Tapi bagi Muthe dkk hal itu sudah biasa jadi mereka tidak merasa risih.

Sesampainya dikelas, mereka pun duduk di bangkunya masing2 sambil menunggu Greesel datang dari kantin.

Tak berselang lama.
Bel masuk berbunyi, Greesel juga sudah sampai dikelas. Untungnya ia masuk sebelum Bu Sisca, karena Bu Sisca ini termasuk Guru Killer apalagi dia mengajar MTK bisa bisa kalo telat gak boleh masuk.

"Anak anak, ayo kumpulkan PR kalian ke depan!??" Titah Bu Sisca.

"Aduh mati gueeee,, guee belom kerjakan euyy" ucap Greesel.

"Ahh elo mah kebiasaan, aturan jangan ke kantin kalo belom kerja PR kan lo bisa liat punya kita" marah Jessi.

"Terus gimana namanya juga laper besti, alamat di hukum gue mah" keluh Greesel lagi.

Akhirnya, anak anak pun mengumpulkan PR nya di depan. Ada sekitar 4 anak yang tidak mengerjakan PR termasuk Greesel.

"Yang tidak mengerjakan PR, maju ke depan dan keluar ke lapangan hormat bendera sampai habis jam pelajaran saya, mengerti!!!" ucap Bu Sisca galak.

Bunda Shani dan MutheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang