Di Ruang VIP RS Sinar Medica.
"Sayang... sayang.. sayang... bangun sayang" ucap dr. Lio membangunkan Bunda.
"Eughh..." ucap Bunda tersadar.
Sampai di IGD tadi Bunda Shani langsung ditangani oleh dr. Gaby (Spesialis Obgyn) atas permintaan dr. Lio. Dan sekarang posisi Bunda sudah dipindahkan ke ruang VIP.
Flashback On
Bruuukkk
dr. Lio membanting pintu ruangan kerja dr. Gaby."Ya Tuhan, Lio!! Ada apa?" kaget dr. Gaby
"Gab.. please tolongin Istri gue, dia otw ke IGD, tadi dia pingsan, keluar darah di sekitar pahanya, huh huh" ucap dr. Lio panik dan ngos-ngosan karena ia berlari ke ruangan dr. Gaby.
"Oke oke.. tenang dulu Lio. Yuk kita ke IGD nunggu dia disana" ucap dr. Gaby
Tak lama setelah itu.
Mang Aris memarkirkan mobil di depan IGD, disana sudah ada dr. Lio, dr. Gaby dan para suster yang menunggu kedatangan Bunda Shani karena sepanjang jalan Bibi dan dr. Lio terhubung dengan telepon."Ayo kita angkat Shani ke Brankar Mang Aris" perintah dr. Lio
"1..2..3..yak angkat"
Bunda pun diangkat ke brankar lalu didorong menuju ruang pemeriksaan.
dr. Lio menunggu di luar karena dr. Gaby langsung yang akan menangani Bunda dibantu suster. Ia membersihkan semua darah yang ada di Paha Bunda, dan memeriksa kondisi Bunda selama kurang lebih 1 jam.
dr. Gaby keluar dari ruangan pemeriksaan dan menghampiri dr. Lio diluar.
"Gab, gimana kondisi istri gue? Anak gue aman kan?" Panik dr. Lio matanya berkaca-kaca.
Sepanjang ia menunggu, ia tak berhenti berdoa pada Allah agar istri dan anaknya selamat.
"Hmpp.. maaf Lio... kondisi Shani lumayan lemah, tapi Puji Syukur ia dan bayinya tidak apa2, untung cepat dibawa kesini. Gue udah kasih Shani obat dan vitamin untuk penguat janin" ucap dr. Gaby.
"Alhamdulillah Ya ALLAH, makasih Gab.. hiks hiks" runtuh sudah pertahanan dr. Lio.
"Lo yang sabar ya.. tenang, kita berdoa sama2 supaya semuanya lancar dan baik2 semua" ucap dr. Gaby menepuk pundak dr. Lio menenangkan.
Setelahnya atas permintaan dr. Lio, dr. Gaby memerintahkan Suster untuk memindahkan Bunda ke ruangan VIP.
Flashback Off.
************
Di rumah Jessi. Sore hari.
"Hoaamppphh...." Muthe menguap dan meregangkan otot2nya dan bangun dari kasur.
"Sudah bangun loe, tidur mulu" ucap Jessi.
"Yeey ngantuk mah tidur" ucap Muthe.
"Jam berapa sekarang Jess?" Tanya Muthe
"Udah jam 5 sore nih, ayo turun dulu lo belum makan siang lho" ucap Jessi.
"Nggak ah, gue gak lapar" ucap Muthe.
"Ehh nggak boleh gitu, ntar lo sakit, lo harus makan, sini ikut gue" tarik Jessi ke Muthe.
Akhirnya dengan paksaan Jessi, mereka turun ke bawah ke meja makan. Seperti biasa Muthe tidak bisa makan jika tidak disuapin. Jessi dengan telaten menyuapi Muthe.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunda Shani dan Muthe
FanfictionKisah Keluarga kecil Bunda Shani dan Anak Semata Wayangnya Muthe dan pertemuan dengan Seseorang Lelaki yang juga memiliki Anak Semata Wayang, yang membuat Bunda Shani Jatuh Cinta lagi setelah ditinggal Mati Oleh suaminya. Apakah Muthe akan senang me...