Malamnya.
"Mas...." lirih Bunda pelan.
Bunda mulai sadar, sambil mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya lampu.
dr. Lio yang sedang duduk disamping Bunda sambil menggenggam tangannya itupun terlonjak kaget.
"Sayang..ini mas sayang, kamu mau apa sayang" ucapnya langsung berdiri mengusap kepala Bunda.
"Haus sayang.. mau air..awsshh" ucap Bunda yang mencoba duduk tapi kesakitan.
"Sayang jangan bangun dulu ya.. ini Mas ambilin air" ucap dr. Lio dengan sigap menahan badan Bunda.
Bunda pun meminum air yang diberikan dr. Lio. Setelahnya dr. Lio membantu Bunda untuk duduk.
"Mas.... adekk Muthe mana, bayi kita mana?" tanya Bunda
"Adekk pergi sholat sekalian ke kantin makan malam sama Abang, kalo dedek bayi ada diruangannya, Mas panggilin dokter dulu ya untuk periksa sayang" ucap dr. Lio yang tampak sangat bahagia istrinya sudah sadar.
"Lho Abang pulang kah?" tanya Bunda
"Iya sayang ada Abang juga" jawab dr. Lio
Tak lama, dr. Gaby datang ke ruangan Bunda. Dan langsung melakukan pemeriksaan.
"Kondisi Shani cukup baik Lio, besok atau lusa sudah bisa kembali ke rumah dan membawa bayinya pulang" ucap dr. Gaby
"Alhamdulillah... makasih banyak Gab.. makasih atas semuanya" ucap dr. Lio tulus
"Sama sama Lio, Selamat yaah kalian atas kelahiran bayi laki lakinya, dan Shani semangat untuk memberikan ASI untuk bayinya" ucap dr. Gaby.
"Iya dok terimakasih banyak ya" ucap Bunda.
dr. Gaby dan suster pun meninggalkan ruangan Bunda.
Tak lama berselang.
Bruuaakkk. (Suara Pintu)
"Bundaaaaa......... hiksss hikssss" Muthe lari menangis dan memeluk Bundanya yang sedang duduk di brankar bersama dr. Lio.
"Bundaaa... adekk kangen sama Bunda hikss.. Bundaaa lama tidurnya hikss...Bundaaa hiks hiks" ucap Muthe tak bisa berkata2 memeluk Bundanya erat.
"Cup cup cup sayangnya Bunda... udah nangisnya donk, ini Bundanya gak kenapa2 lho Sayang" ucap Bunda menenangkan Muthe.
Muthe menggeleng makin mengeratkan pelukannya. Dia sama sekali gak mau berpisah sama Bundanya itu.
Setelah beberapa saat menangis dan mulai tenang, Muthe pun melepaskan pelukannya.
"Bunda jangan tinggal tinggal adekk lagi, adekk gak mau pokoknya gak mau kalo Bunda kenapa kenapa lagi hikss" ucap Muthe dengan sisa2 air mata.
"Iya sayang.. Bunda janji gak akan kemana2 lagi, Muaacchh Muaachh Muuacchh sayaang Adekk muacch" ucap Bunda menciumi seluruh wajah Muthe.
Ada sosok laki2 yang daritadi memperhatikan Bunda dan Muthe. Ia daritadi ingin menghampiri dan memeluk Bundanya, namun ia memberikan Space buat Bunda dan Adiknya untuk melepaskan perasaan rindunya.
"Abang... sini Nak" ucap Bunda yang ternyata memperhatikan Ollan dari tadi.
"Bunda......hikss hikss" tangis Ollan pecah saat memeluk Bunda.
"Jangan tinggalin Abang lagi Bunda, hikss.. cukup Mama aja yang tinggalin Abang, hiks.. Bunda jangan yaaa" ucap Ollan sambil sesenggukan.
"Uh cup cup sayang, iyaa iyaa maaf yaa Nak, Bunda gak akan ninggalin Abang lagi kok, cup cup sayangnya Bunda muuachh muuachh" ucap Bunda yang sedikit terharu mendengar perkataan anak sulungnya itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/365072420-288-k880770.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunda Shani dan Muthe
FanfictionKisah Keluarga kecil Bunda Shani dan Anak Semata Wayangnya Muthe dan pertemuan dengan Seseorang Lelaki yang juga memiliki Anak Semata Wayang, yang membuat Bunda Shani Jatuh Cinta lagi setelah ditinggal Mati Oleh suaminya. Apakah Muthe akan senang me...