BAB 7

1.8K 140 4
                                    

Mang Aris phone calling.

Mang Aris : halo nyonya, bisa saya bantu.
Bunda : mang Aris tolong ambil belanjaan kita ya di atas.
Mang Aris : ok siap nyonya meluncur.

Tutt.

Setelah membayar ke kasir, Bunda dan Art nya menunggu Mang Aris di dekat pintu kasir. Bunda menyuruh mereka untuk menunggu di Mobil karena Bunda akan ke Cafe sebentar bersama dr. Lio

"Bi, mang, minta tolong bawa ke mobil dan tunggu saya di parkiran yaa.. saya mau ketemu teman saya sebentar" titah Bunda.

dr. Lio yang juga sudah selesai membayar belanjaannya, iapun mengajak Bunda untuk ke Starb*ck, yang lokasinya masih satu tempat dengan Supermarket.

"Nah, kita duduk disana aja yuk" ucap dr. Lio

Bunda pun hanya mengikuti. Setelah duduk suasana semakin canggung. Sudah lama Bunda tidak merasakan kondisi begini, pergi ber 2 saja dengan seorang laki-laki.

Setelah suaminya meninggal, Bunda menutup diri untuk laki-laki lain. Namun, kali ini entah perasaan apa yang ada di hati Bunda, ia menerima ajakan dari laki laki ini.

dr. Lio pun sama canggungnya. Ia juga sudah lama tidak merasakan suasana begini sejak kepergian mendiang istrinya.

"Bu Shani mau pesan apa?" Ucap dr. Lio membuka obrolan

"Bukannya dokter melarang saya minum kopi yaa, hehe" bunda Shani mencoba mencairkan suasana.

"Bukan melarang, tapi menyarankan agar mengurangi, kalo sekali sekali mah gapapa kok" jawab dr. Lio tersenyum.

"Yaudah saya pesen Ice Americano 1 sama Classic Tiramisu Cake" ucap Bundapun tersenyum

'MasyaAllah... gak baik untuk jantung saya senyumannya' gumam dr. Lio dalam hati.

"Ah oke, saya ke kasir dulu ya" dr. Lio pun menuju kasir untuk memesan.

Bunda yang melihat punggung dr. Lio pun tersenyum. Bagaimana bisa ia terjebak disituasi begini.

Tak berselang lama, dr. Lio pun kembali membawa Kopi dan Cake ke meja mereka.

"Terimakasih dokter" ucap Bunda tulus.

"Sama-sama, mari di makan. Oyah.. Sebelumnya saya minta maaf sudah lancang mengajak Bu Shani kesini." Ucap dr. Lio.

"Gak apa apa dokter, saya yang makasih sudah di traktir" ucap Bunda.

"Boleh nggak kita bicaranya non formal aja dok, gak usah panggil saya Bu, panggil aja Shani" lanjutnya.

"Boleh banget lah, asal Bu Shani juga panggil saya tanpa embel2 dokter, panggil aja Lio atau Cornel" jawab dr. Lio

'Sayang juga boleh' gumamnya dalam hati.

"Oke." Ucap Bunda tersenyum.

Akhirnya, mereka pun ngobrol lumayan lama. Rupanya dr. Lio dan Bunda Shani se frekuensi jadi mereka langsung nyambung ketika mengobrol.

Sampai suara HP Bunda membuyarkan obrolan mereka.

Adekk ❤️ Phone Calling

Bunda : Assalamualaikum Adekk
Muthe : Bundaa....dimana? Kok lama banget hikss.. (rengek muthe langsung tanpa menjawab salam)
Bunda : ehh.. jawab dulu salam Bunda.
Muthe : waalaikumussalam. Bunda kok lama sih. Hiks.
Bunda : iyaa bentar lagi Bunda pulang kok.
Muthe : oke jangan lupa pesenan Adekk yaa.
Bunda : duh hampir lupa okee Bunda beliin sekarang ya. Byee adekk. Muuach.
Muthe : iya Bunda. Muuach.

Bunda Shani dan MutheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang